Pesawat Menghindar, Wilayah Iran dan Israel Jadi Zona Terlarang di Udara

FlightRadar24 Tunjukkan Langit Kosong di Tengah Ketegangan Iran-Israel--

KORANPRABUMULIHPOS.COM – Ketegangan antara Iran dan Israel terus meningkat seiring aksi saling serang yang berlangsung sejak Jumat (13/6). Salah satu dampak yang paling mencolok adalah absennya aktivitas penerbangan sipil di wilayah udara kedua negara, sebagaimana terlihat dari aplikasi pelacak penerbangan FlightRadar24.

Serangan udara Israel ke wilayah Iran disebut telah menghantam pusat komando militer dan merusak fasilitas nuklir strategis. Sementara itu, Iran merespons dengan ancaman pembalasan besar, yang mereka sebut sebagai "membuka gerbang neraka".

Data dari Kementerian Kesehatan Iran mencatat sedikitnya 224 korban jiwa dan lebih dari 1.200 orang luka-luka akibat serangan Israel selama tiga hari terakhir. Upaya perdamaian yang dimediasi oleh Oman dan Qatar sejauh ini belum membuahkan hasil.

Israel dilaporkan mengerahkan hingga 200 jet tempur untuk menggempur 100 target strategis di Iran. Sebagai balasan, Iran meluncurkan lebih dari 100 drone serta sejumlah rudal yang sebagian berhasil dicegat oleh sistem pertahanan udara Iron Dome milik Israel.

Situasi ini membuat langit di atas Iran dan Israel nyaris steril dari lalu lintas penerbangan komersial. Saat dipantau melalui FlightRadar24 pada Senin (16/6/2025), terlihat bahwa tidak ada pesawat yang melintas di kedua negara tersebut.

Bahkan wilayah sekitar seperti Suriah, Irak, Kuwait, Lebanon, dan Yordania pun ikut mengalami pengalihan jalur penerbangan. Pesawat-pesawat internasional tampak menghindari kawasan konflik dengan memutar jalur ke arah selatan melalui UEA, Teluk Persia, Arab Saudi, hingga Mesir sebelum melanjutkan ke Eropa atau Asia.

Sebagian lainnya memilih jalur utara yang lebih aman, melintasi wilayah Turki, Azerbaijan, hingga Asia Tengah seperti Turkmenistan dan Afghanistan.

Kondisi serupa juga terlihat di Ukraina yang sejak lama menjadi zona terlarang bagi penerbangan akibat perang dengan Rusia. Kini, setidaknya ada dua wilayah kosong di peta udara global: Timur Tengah dan Eropa Timur.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER