Mendagri Buka Keran Kegiatan Pemda di Hotel, Industri Perhotelan Sumsel Bangkit dari Keterpurukan

Reporter: Aldo |

Editor: Ros Suhendra |

Senin , 09 Jun 2025 - 19:30

Mendagri Buka Keran Kegiatan Pemda di Hotel, Industri Perhotelan Sumsel Bangkit dari Keterpurukan--Antara

Namun, dengan kebijakan baru Mendagri, Annas optimis permintaan akan meningkat dan memicu efek domino terhadap sektor ekonomi lain seperti kuliner, transportasi, hingga UMKM lokal yang menjadi vendor pendukung acara.

Lahat: Tingkat Hunian Anjlok, Industri Bertahan Lewat Efisiensi

Kondisi lebih memprihatinkan terjadi di Kabupaten Lahat. Abdul Halim, Direktur Hotel Bukit Serelo, mengungkapkan bahwa tingkat keterisian kamar hanya berkisar 30 persen dalam lima bulan terakhir, nyaris menyamai situasi pandemi.

“Kami bertahan dengan melakukan efisiensi besar-besaran, bahkan mengurangi tenaga kerja,” ungkap Halim.

Ia menilai bahwa keputusan Mendagri sangat krusial dalam menghidupkan kembali ekonomi kreatif daerah, karena kegiatan pemerintah di hotel memberikan multiplier effect: menghidupkan sektor pangan, jasa transportasi, hingga menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) lewat pajak hotel dan restoran.

Santika Lahat: Fokus Swasta Sementara, Siap Sambut Pemerintah

Sonny, Manager Sales Marketing Hotel Santika Lahat, menyebut pihaknya selama ini mengalihkan target pasar ke sektor swasta untuk menutupi kerugian. Namun kini, pihaknya siap mengaktifkan kembali ruang pertemuan yang selama ini tidak terpakai.

“Kebijakan ini sangat kami apresiasi. Pemda kembali diperbolehkan berkegiatan di hotel akan menghidupkan sektor perhotelan yang sempat 'mati suri',” tuturnya.

Sonny menambahkan, kontribusi kegiatan MICE sangat vital karena menopang hingga 50 persen pendapatan hotel. Dengan kegiatan kembali berjalan, ia berharap sektor pariwisata dan perhotelan di Lahat bisa segera pulih.

Dinasti Land Kayuagung: Libur Panjang Saja yang Bikin Ramai

Wahab, Manajer Dinasti Land di Kayuagung, juga turut menyambut positif kebijakan Mendagri. Ia menuturkan bahwa selama pembatasan, hotelnya hanya ramai saat akhir pekan atau libur nasional, sementara di hari biasa nyaris tak ada kegiatan.

mendagri buka keran kegiatan pemda di hotel, industri perhotelan sumsel bangkit dari keterpurukan                            palembang, koranprabumulihpos.com – kabar gembira datang dari kementerian dalam negeri. menteri dalam negeri (mendagri) tito karnavian secara resmi memberikan izin kepada seluruh pemerintah daerah (pemda) untuk kembali menyelenggarakan berbagai kegiatan, termasuk rapat, seminar, dan pelatihan di hotel maupun restoran. kebijakan ini telah dilaporkan dan mendapatkan restu dari presiden prabowo subianto.
langkah ini menjadi sinyal positif bagi dunia usaha, khususnya sektor perhotelan dan restoran yang sempat terpuruk akibat kebijakan pembatasan anggaran sejak awal tahun 2025. di berbagai wilayah sumatera selatan (sumsel), pelaku industri menyambut keputusan ini dengan antusias dan penuh harapan.
sektor mice bangkit, hotel di palembang siap sambut permintaan
marketing manager wyndham opi hotel palembang, alan budiman, mengungkapkan bahwa pelonggaran aturan ini menjadi "angin segar" bagi sektor perhotelan yang sangat bergantung pada kegiatan mice (meeting, incentive, convention, and exhibition).
“kami menyambut baik keputusan ini. sejak awal 2025, pembatasan kegiatan pemerintahan berdampak signifikan terhadap okupansi, terutama di segmen mice,” jelas alan.
baca juga:volume kendaraan di jtts naik saat libur idul adha 2025, palembang–prabumulih naik 8 persen
baca juga:heboh! opd banyuasin alokasikan dana setengah miliar untuk konsumsi
ia menambahkan bahwa wyndham opi telah mempersiapkan diri untuk kembali menjadi mitra pemerintah dengan menyediakan fasilitas meeting berstandar internasional, teknologi pendukung yang mumpuni, serta pelayanan profesional yang tetap mengedepankan kenyamanan dan keamanan tamu.
“kami optimis sektor ini akan kembali menggeliat. kami siap menyambut kegiatan dari instansi pemerintah pusat maupun daerah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi lokal,” katanya.
hotel 101: “kami siap bangkit, karyawan freelance segera dipanggil”
hal serupa disampaikan annas, perwakilan dari hotel 101 palembang. menurutnya, industri perhotelan mengalami penurunan drastis pasca-lebaran. banyak tenaga kerja freelance belum dipanggil kembali karena rendahnya tingkat okupansi.
“kegiatan dari pemerintah sangat minim. mayoritas pemesanan datang dari swasta dan bumn/bumd, itupun jumlahnya terbatas,” ungkapnya.
baca juga:saung desa pulau negara destinasi wisata baru di ogan ilir, ramai pengunjung meski tak boleh bawa makanan dari
baca juga:sumsel masih bebas kasus, sementara nasional catat 72 kasus varian baru covid-19
namun, dengan kebijakan baru mendagri, annas optimis permintaan akan meningkat dan memicu efek domino terhadap sektor ekonomi lain seperti kuliner, transportasi, hingga umkm lokal yang menjadi vendor pendukung acara.
lahat: tingkat hunian anjlok, industri bertahan lewat efisiensi
kondisi lebih memprihatinkan terjadi di kabupaten lahat. abdul halim, direktur hotel bukit serelo, mengungkapkan bahwa tingkat keterisian kamar hanya berkisar 30 persen dalam lima bulan terakhir, nyaris menyamai situasi pandemi.
“kami bertahan dengan melakukan efisiensi besar-besaran, bahkan mengurangi tenaga kerja,” ungkap halim.
ia menilai bahwa keputusan mendagri sangat krusial dalam menghidupkan kembali ekonomi kreatif daerah, karena kegiatan pemerintah di hotel memberikan multiplier effect: menghidupkan sektor pangan, jasa transportasi, hingga menyumbang pendapatan asli daerah (pad) lewat pajak hotel dan restoran.
baca juga:walikota bahas kepastian hukum pengelolaan perbaikan jalan bersama kejaksaan
baca juga:sumsel segera tetapkan status siaga karhutla
santika lahat: fokus swasta sementara, siap sambut pemerintah
sonny, manager sales marketing hotel santika lahat, menyebut pihaknya selama ini mengalihkan target pasar ke sektor swasta untuk menutupi kerugian. namun kini, pihaknya siap mengaktifkan kembali ruang pertemuan yang selama ini tidak terpakai.
“kebijakan ini sangat kami apresiasi. pemda kembali diperbolehkan berkegiatan di hotel akan menghidupkan sektor perhotelan yang sempat 'mati suri',” tuturnya.
sonny menambahkan, kontribusi kegiatan mice sangat vital karena menopang hingga 50 persen pendapatan hotel. dengan kegiatan kembali berjalan, ia berharap sektor pariwisata dan perhotelan di lahat bisa segera pulih.
dinasti land kayuagung: libur panjang saja yang bikin ramai
wahab, manajer dinasti land di kayuagung, juga turut menyambut positif kebijakan mendagri. ia menuturkan bahwa selama pembatasan, hotelnya hanya ramai saat akhir pekan atau libur nasional, sementara di hari biasa nyaris tak ada kegiatan.
baca juga:ketua tp pkk palembang ajak kaum wanita pemeriksaan iva gratis
baca juga:peran ibi akan dikolaborasikan dengan program palembang sehat.
“kebijakan pelarangan kegiatan dinas di hotel dan restoran sangat berdampak. sekarang, setidaknya peluang usaha bisa kembali dibuka meskipun mungkin belum sepenuhnya normal,” ujarnya.
oku dan oku timur: menanti regulasi turunan dan pemulihan daya beli
marketing hotel bil baturaja, elis, menyampaikan bahwa hotel-hotel di oku mengalami penurunan drastis dalam hal kunjungan. ia berharap kebijakan ini benar-benar diikuti dengan pelaksanaan teknis di lapangan agar pemulihan industri tidak berlarut-larut.
“kami sangat terdampak. jauh lebih sepi dari tahun sebelumnya. harapannya, situasi segera membaik dan masyarakat punya daya beli lagi,” harap elis.
sementara itu, kepala bappeda litbang oku timur, maryus markus, mengungkapkan bahwa pihaknya masih menunggu regulasi teknis lebih lanjut dari pemerintah pusat. ia menegaskan belum ada pencabutan resmi atas instruksi presiden (inpres) nomor 1 tahun 2025 yang melarang kegiatan seremonial untuk efisiensi belanja negara.
“secara prinsip, kegiatan masih harus efektif, efisien, dan ekonomis. tapi kalau sudah ada lampu hijau resmi dari pusat, tentu kami akan ikuti,” tegasnya.
kebijakan mendagri jadi momentum pemulihan ekonomi lokal
langkah mendagri tito karnavian membuka kembali kegiatan pemda di hotel dan restoran dipandang sebagai langkah strategis yang bisa mengakselerasi pemulihan ekonomi, terutama di sektor pariwisata, perhotelan, dan industri kreatif.
banyak pihak menilai kebijakan ini sebagai bentuk penyeimbang antara kebutuhan efisiensi fiskal dan keberlangsungan ekonomi daerah. sebab, selama ini sektor perhotelan menjadi tulang punggung berbagai aktivitas pemerintah sekaligus pemberi lapangan kerja bagi masyarakat.
dengan adanya kebijakan ini, pelaku industri berharap ada kejelasan implementasi teknis, termasuk koordinasi lintas kementerian dan pemerintah daerah agar pelaksanaannya berjalan seragam di seluruh wilayah.

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Prabumulih Pos 10 Juni 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan