Menjelang Puncak Haji, Indonesia Siapkan Strategi Pergerakan Jamaah Secara Matang

Menjelang Puncak Haji, Indonesia Siapkan Strategi Pergerakan Jamaah Secara Matang--Sumeks

BACA JUGA:Suhu Super Panas! Jemaah Haji Diminta Bertahan di Dalam Tenda Saat Wukuf

Skema Tanazul

Dikhususkan untuk 37 ribu jamaah, skema ini memungkinkan mereka untuk melontar jumrah pada 10 Zulhijjah dan langsung kembali ke hotel tanpa mabit di Mina. Umumnya, jamaah ini menginap di wilayah Syisyah dan Raudhah.

Safari Wukuf Khusus untuk Lansia dan Difabel

Pemerintah juga memberikan perhatian khusus bagi jamaah yang tergolong rentan seperti lansia dan penyandang disabilitas. Mereka akan difasilitasi dalam program Safari Wukuf Khusus, yang mencakup layanan pengawalan medis, pendampingan, serta akomodasi khusus selama prosesi puncak ibadah.

“Fokus kami adalah memastikan seluruh jamaah dapat menjalankan ibadah dengan aman, nyaman, dan sesuai tuntunan syariat,” tutur Hilman.

Jadwal Pergerakan dan Transportasi

Hilman juga menjelaskan skenario teknis pergerakan jamaah:

Perjalanan dari Makkah menuju Arafah dibagi dalam tiga gelombang. Gelombang terakhir akan diberangkatkan pada 8 Zulhijjah pukul 00.00 waktu Arab Saudi.

BACA JUGA:147 Ribu Jemaah Haji Telah Terima Kartu Nusuk

BACA JUGA:Kabar Gembira! Jemaah Haji Aceh Terima Dana Wakaf SAR 2.000 dari Baitul Asyi

Jamaah yang menggunakan skema murur akan meninggalkan Arafah menuju Mina pada 9 Zulhijjah pukul 19.00 WAS.

Untuk jamaah reguler, perjalanan ke Muzdalifah dijadwalkan dimulai pukul 22.00 WAS dan dilanjutkan ke Mina menggunakan sistem transportasi taraddudi hingga menjelang Subuh.

Setelah semua prosesi selesai, jamaah akan kembali ke Makkah secara bertahap, mengikuti kapasitas akomodasi dan situasi lapangan.

“Kami pastikan tidak ada jamaah yang tertinggal atau terabaikan. Semua hotel akan kami sisir kembali setelah pendorongan terakhir ke Arafah,” tegas Hilman.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER