Tim Monev Haji 2025 Tiba di Arab Saudi, Siap Kawal Layanan Jemaah di Titik-Titik Kritis

Tim Monev Haji 2025 Tiba di Arab Saudi, Siap Kawal Layanan Jemaah di Titik-Titik Kritis--Foto; kemenag
KORANPRABUMULIHPOS.COM - Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) Haji 2025 dari Kementerian Agama resmi mendarat di Arab Saudi pada Rabu sore waktu setempat.
Kehadiran tim ini bukan sekadar kunjungan biasa, melainkan langkah strategis untuk memastikan seluruh rangkaian layanan bagi jemaah haji Indonesia berjalan optimal di lokasi-lokasi vital selama penyelenggaraan ibadah haji.
Ketua Tim Monev, Saiful Mujab, menjelaskan bahwa tim yang diboyong kali ini beranggotakan sekitar 21 orang, terdiri dari berbagai unsur strategis.
Mulai dari pejabat Kantor Wilayah Kemenag, para rektor dari Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN), hingga perwakilan dari unit lain di lingkungan Kementerian Agama.
BACA JUGA:Proses Visa Jemaah Haji Indonesia 2025,Lebih dari 203 Ribu Visa Sudah Terbit
"Komposisi tim terdiri atas 12 perwakilan dari Kanwil, enam rektor PTKIN, dan sisanya dari berbagai unsur lainnya. Kami siap terjun langsung ke lapangan," ujar Saiful saat tiba di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, Kamis (22/5/2025).
Tim ini akan disebar ke tiga wilayah operasional utama dalam pelaksanaan haji, yakni Daerah Kerja (Daker) Makkah, Daker Madinah, dan Daker Bandara.
Fokus utama mereka adalah memantau, mengevaluasi, dan mendampingi pelaksanaan layanan di sembilan titik krusial sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah ditetapkan.
"Kami akan turun langsung mengawal layanan mulai dari transportasi, katering, hingga akomodasi. Semua proses akan kami awasi dari satu titik ke titik lainnya. Kolaborasi penuh dengan PPIH, baik di tingkat sektor maupun kloter, akan menjadi kunci," tegasnya.
BACA JUGA:Tenaga Kesehatan Daker Makkah Siap Layani Jamaah Haji, Kemenag Pastikan Kesiapan Optimal
BACA JUGA:PHR Zona 4 Lepas 15 Pekerja Tunaikan Haji, General Manager Titip Doa untuk Operasi Aman
Sembilan titik layanan yang menjadi perhatian utama mencakup sektor, daker, kloter, serta titik-titik strategis pergerakan jemaah seperti Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
Selain itu, layanan penting seperti perpindahan jemaah dari Makkah ke Arafah, dari Arafah ke Muzdalifah, dan dari Muzdalifah ke Mina juga berada dalam cakupan pengawasan tim. Bahkan, layanan murur dan tanazul turut masuk dalam daftar monitoring.