Kredit dan DPK Tumbuh Positif: Bank Sumsel Babel Prabumulih Catat Laba Rp15 Miliar di Awal 2025

Kredit dan DPK Tumbuh Positif: Bank Sumsel Babel Prabumulih Catat Laba Rp15 Miliar di Awal 2025--
PRABUMULIH, KORANPRABUMULIHPOS.COM – Awal tahun 2025 menjadi momentum positif bagi Bank Sumsel Babel Cabang Prabumulih.
Bank daerah ini sukses membukukan laba sebesar Rp15 miliar pada triwulan pertama tahun ini, menandai langkah impresif di tengah dinamika perekonomian yang menantang.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Pimpinan Cabang Bank Sumsel Babel Prabumulih, Bayu Yudha Perwira, seusai mengikuti rapat koordinasi dalam rangka peringatan Hari Bhayangkara ke-79 di Polres Prabumulih, Selasa, 20 Mei 2025.
"Alhamdulillah, untuk triwulan pertama ini, Bank Sumsel Babel telah mencatatkan laba Rp15 miliar," ungkapnya.
BACA JUGA:Kolaborasi Polres Prabumulih - Bank Sumsel Wujudkan Rumah Layak untuk Warga
BACA JUGA:Bank Sumsel Babel Perkuat Layanan, Luncurkan 27 Mesin CRM di Seluruh Cabang
Ia menyebutkan pencapaian ini sebagai cerminan dari performa solid bank dalam menjawab tantangan ekonomi di awal tahun.
Menurut Bayu, kontribusi utama terhadap pertumbuhan laba ini berasal dari penyaluran kredit, terutama kepada para pegawai di lingkungan Pemerintah Kota Prabumulih. Di samping itu, Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang menyasar sektor UMKM juga memberikan andil besar.
"Kami juga membantu permodalan untuk pengusaha-pengusaha kontruksi dalam pengadaan proyek APBD yang sudah dimulai bulan ini," tambahnya.
Lebih lanjut, Bayu mengungkapkan bahwa pencapaian laba di tahun ini menunjukkan peningkatan signifikan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
"Untuk laba tentunya meningkat, dan untuk kegiatan kredit lainnya juga meningkat, jadi overall, kinerja Bank Sumsel Babel Prabumulih ini dalam segala aspek alhamdulillah sudah meningkat," jelasnya.
BACA JUGA:Bank Sumsel Babel Raih Sertifikasi ISO 37001:2016
BACA JUGA:Bank Sumsel Babel Luncurkan Layanan Penarikan Tunai Tanpa Kartu
Tak hanya dari sisi laba, kinerja positif juga tercermin dari pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga (DPK). Ketika dimintai keterangan terkait DPK, Bayu menyebut terjadi kenaikan sekitar 7%. "DPK ini masih didominasi oleh dana pemerintah daerah," ujarnya.