Desa Wunut, Kolaborasi Wisata dan Sosial dalam Mewujudkan Desa BRILiaN yang Mandiri

Desa Wunut, Kolaborasi Wisata dan Sosial dalam Mewujudkan Desa BRILiaN yang Mandiri--Bri
KLATEN, KORANPRABUMULIHPOS.COM – Meskipun Desa Wunut mungkin masih terdengar asing bagi sebagian orang, desa yang terletak di Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten ini memiliki potensi besar yang dikelola secara baik oleh pemerintah desa dan BUMDes, memberikan dampak positif bagi kesejahteraan warganya.
Dengan luas wilayah 110,5 hektar, Desa Wunut dikenal dengan kekayaan mata airnya yang melimpah. Potensi ini dimanfaatkan oleh masyarakat setempat untuk mengembangkan wisata air yang kini menjadi salah satu sumber ekonomi penting, yaitu Umbul Pelem.
Menurut Kepala Desa Wunut, Iwan Sulistya Setiawan, pengembangan Umbul Pelem dimulai pada tahun 2016 dengan menggunakan dana desa. "Awalnya, daerah ini hanya berupa hamparan air. Setelah mendapatkan dana desa, kami merancang pemanfaatan yang lebih baik. Sementara desa lain mungkin memilih untuk membangun infrastruktur jalan, kami fokus pada pengembangan wisata air Umbul Pelem," ungkap Iwan.
Umbul Pelem kini dikelola oleh BUMDes Sumberkamulyan yang didirikan pada tahun 2023. Ketua BUMDes, Sariyanto (Ari), menjelaskan bahwa saat ini fokus utama mereka adalah wisata air karena potensi terbesar yang dimiliki desa adalah sumber mata air. "Selain wisata air, kami juga sedang merintis usaha peternakan untuk ketahanan pangan. Kami lebih memilih untuk fokus pada satu usaha terlebih dahulu, agar dapat disempurnakan sebelum membuka usaha baru," jelas Ari.
BACA JUGA:Pemerintah Sediakan 30 Ribu Rumah Murah untuk Perawat dan Bidan
BACA JUGA:Pastikan Pelayanan Publik Lancar, ASN Palembang yang Bolos Akan Ditindak
Desa Wunut juga pernah mengikuti Program Desa BRILiaN BRI pada tahun 2023, yang bertujuan untuk menciptakan model pengembangan desa berbasis kepemimpinan yang baik serta kolaborasi untuk mengoptimalkan potensi desa sesuai dengan prinsip SDGs. Ari menilai banyak manfaat yang didapatkan dari program ini dalam mengelola dan mengembangkan desa, terutama dalam aspek ekonomi.
Kolaborasi dengan BRI terus berlanjut, dengan desa mendapatkan bantuan berupa branding loket tiket Umbul Pelem dan fasilitas pembayaran seperti mesin EDC dan QRIS. "Kami juga merencanakan untuk menyisihkan 30% dari pendapatan kolam renang syariah Umbul Gedhe untuk tabungan masyarakat, dengan menggunakan rekening BRI," tutup Iwan.
Bagi-Bagi THR dan Program Jaminan Sosial untuk Warga
Desa Wunut sempat menjadi sorotan media karena kebijakan bagi-bagi THR kepada warganya. Menurut Iwan, pembagian THR ini sudah menjadi tradisi sejak 2023. Semua dana yang digunakan untuk program ini berasal dari pendapatan wisata Umbul Pelem, yang pada tahun 2024 tercatat menghasilkan omset sebesar Rp6 miliar. Setiap warga mendapatkan THR sebesar Rp200.000.
BACA JUGA:Cara Mudah Mengecek Limit Dana Cicil di Aplikasi DANA.
BACA JUGA:Desain Kuat dan Fitur Canggih, Kenali Keunggulan Samsung Galaxy XCover 5
Selain bagi-bagi THR, desa ini juga mendaftarkan warganya dalam program jaminan sosial. Tujuan dari program ini adalah agar pemerintah desa bisa hadir dan memberikan perlindungan, baik saat ada warga yang sakit, meninggal, atau dalam momen bahagia seperti Idulfitri.
Awalnya, pengurus desa hanya mendaftarkan perangkat desa dan anggota BPD, serta ketua RT/RW ke program BPJS Ketenagakerjaan pada tahun 2018. Seiring dengan peningkatan pendapatan desa, pada 2020 semua kepala keluarga didaftarkan dalam program BPJS Ketenagakerjaan. "Pada 2021, kami juga mulai mendaftarkan pekerja perempuan, dan pada 2022, warga yang belum memiliki BPJS Kesehatan kami daftarkan," tambah Iwan. Program jaminan sosial ini terus berkembang hingga pada 2023, desa mulai memberikan bantuan tunai berupa THR pada bulan Ramadan.