Dampak Brutal! Kenaikan Tarif Impor Trump Bisa Bikin Nasi Goreng Mahal?

Dampak Brutal! Kenaikan Tarif Impor Trump Bisa Bikin Nasi Goreng Mahal?--
KORANPRABUMULIHPOS.COM - Dunia perdagangan internasional kembali diguncang kebijakan mengejutkan dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Seperti petir di siang bolong, Trump secara tiba-tiba menaikkan tarif impor terhadap berbagai produk asal Indonesia sebesar 32 persen.
Kebijakan ini tentu mengagetkan banyak pihak, khususnya para pelaku usaha di Tanah Air. Produk-produk andalan Indonesia yang selama ini bersaing di pasar Amerika, seperti tekstil, elektronik, otomotif, dan hasil pertanian, kini menghadapi tantangan besar dengan adanya tarif impor yang lebih tinggi.
Kebijakan ini langsung menuai berbagai reaksi. Salah satu konten kreator, Rosadi Jamani (@bangros20), mengungkapkan keresahannya melalui unggahan berjudul "Trump Mulai Hukum Negeri Kita".
Menurutnya, langkah ini tidak sekadar persoalan ekonomi, tetapi juga bisa dianggap sebagai bentuk “hukuman ekonomi” yang diberikan Trump kepada Indonesia.
BACA JUGA:Kebijakan Trump Naikkan Tarif Impor 32% ke Indonesia, Warganet Ramai Berkomentar
BACA JUGA:BPOM Ungkap 91 Merek Kosmetik Ilegal! Didominasi Produk Impor, Dijual Via Media Sosial
"Gue kira yang jadi musuh cuma China, Meksiko, Kanada, sama Uni Eropa. Ternyata kita juga diajak ribut," tulis Rosadi dalam unggahannya, Jumat, 4 April 2025.
Dampaknya tidak main-main. Banyak pabrik di dalam negeri mulai resah, produksi bisa melambat, dan yang paling ditakuti: gelombang PHK massal. Jika ekspor tersendat, pesanan akan berkurang drastis, dan berujung pada pemutusan hubungan kerja bagi para pekerja.
Di pasar keuangan, efek kebijakan ini mulai terasa. Rupiah mengalami tekanan karena investor panik, saham turun, dan nilai dolar AS melonjak. Situasi ini juga berpotensi menaikkan harga barang-barang impor di Indonesia, termasuk kebutuhan pokok.
Bukan tidak mungkin, dalam waktu dekat harga makanan seperti nasi goreng bisa melonjak drastis, layaknya menu premium di restoran mewah. Inflasi pun menjadi ancaman nyata.
BACA JUGA:Pertamina EP Prabumulih Field Catat Kenaikan Produksi LPG 33%, Kurangi Ketergantungan Impor
BACA JUGA:2025, Stop Impor Beras
Lantas, mengapa Trump mengambil langkah ini? Ada beberapa spekulasi. Beberapa analis menduga kebijakan ini terkait dengan keputusan Indonesia yang bergabung dengan BRICS—kelompok negara berkembang yang menantang dominasi ekonomi Barat. Ada pula anggapan bahwa ini hanyalah bagian dari strategi politik Trump menjelang pemilihan presiden AS.
Sementara itu, di dalam negeri, para pejabat mulai menyusun langkah antisipasi. Ada wacana untuk memberlakukan tarif balasan terhadap produk Amerika Serikat. Namun, langkah ini juga perlu dipertimbangkan matang-matang, karena bisa berdampak pada harga produk impor seperti gadget, laptop, hingga makanan ringan asal AS.