Kebijakan Trump Naikkan Tarif Impor 32% ke Indonesia, Warganet Ramai Berkomentar

-Foto: BBC World-
KORANPRABUMULIHPOS.COM – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali memicu kontroversi global dengan kebijakan terbarunya: menaikkan tarif impor sebesar 32% untuk Indonesia. Kebijakan ini disebut sebagai bagian dari strategi perang dagang yang menyasar lebih dari 100 mitra dagang AS.
Langkah ini mendapat sorotan tajam di media sosial, terutama dari warganet Indonesia di platform X (dulu Twitter). Banyak yang menyampaikan kekhawatiran akan dampaknya terhadap perekonomian nasional, khususnya sektor ekspor.
Dampak bagi Indonesia
Mengutip data Gedung Putih dan laporan The New York Times, kebijakan ini bertujuan menekan defisit perdagangan AS. Namun dari perspektif Indonesia, tarif baru ini menjadi tantangan besar bagi pelaku usaha yang mengandalkan pasar Amerika.
Meski begitu, sebagian kalangan melihat kebijakan ini sebagai peluang untuk memperkuat pasar dalam negeri dan memperluas ekspor ke negara-negara lain.
Reaksi Warganet
Kebijakan Trump menjadi bahan perbincangan hangat di media sosial dan sempat menempati posisi trending topic. Lebih dari 2,2 juta unggahan membahas topik ini, dengan berbagai opini dan analisis.
Berikut beberapa komentar warganet:
-
“Tarif ini akan menekan industri nasional, tapi bisa jadi momentum untuk memperkuat pasar lokal dan ekspansi ke wilayah baru.” — @eiw_dakwahsalaf
-
“USD bisa tembus 20 ribu kalau kondisi ini berlanjut. Efek ke nilai tukar bisa signifikan, terutama bagi eksportir.” — @dillylucuimut
-
“Trump kembali dengan gaya lama. Perang dagang model 2019 diulang, tapi skalanya makin besar.” — @Ejijaja
-
“Banyak pelaku bisnis di AS mulai resah, apalagi yang bergantung pada pasokan dari negara-negara yang kena tarif tinggi.” — @tiramoree
-
“Indonesia bukan China, banyak bahan baku industri AS yang asalnya dari sini. Kenaikan tarif ini justru bisa merugikan AS sendiri.” — @JumardinLubis
-
“Buat yang paham ekonomi, ini bukan isu sepele. Saatnya hemat dan siapkan diri menghadapi tekanan global.” — @suhan_jagara
-
“Produk ekspor Indonesia ke AS sebagian besar adalah barang industri padat karya. Kena tarif bisa berdampak ke lapangan kerja.” — @ferizandra
Alasan di Balik Kebijakan Trump
Dalam keterangan resmi yang dimuat di whitehouse.gov, Trump mengungkapkan dua alasan utama:
-
Retaliasi terhadap tarif etanol: Indonesia dianggap menerapkan tarif 30% terhadap etanol dari AS, sementara AS hanya mengenakan 2,5% untuk produk Indonesia.
-
Ketidakadilan dalam perdagangan: Trump mengkritik kebijakan TKDN, sistem perizinan impor yang dianggap berbelit, dan aturan simpan hasil ekspor dalam rekening dalam negeri untuk transaksi di atas 250 ribu dolar AS.
Trump juga menyebut Indonesia sebagai salah satu negara dengan surplus perdagangan tinggi terhadap AS, bersama dengan China, Vietnam, Taiwan, India, dan Korea Selatan.