Dunia Pendidikan Prabumulih Butuh Perhatian Wako dan WaWako Baru

Ruangan kantor SDN 41 Prabumulih salah satu sekolah yang masih menumpang di Prabumulih --
Sedangkan bangunan gedung bertingkat dan nomor sekolah baru terus bertambah, hal ini dinilai kurang tepat. Karna masih ada permasalahan yang masih perlu solusi. Diketahui saat ini sekolah yang masih berstatus menumpang adalah SDN 41, SDN 36 dan SDN 44.
BACA JUGA:Ini Sekolah Sasaran Program MBG Tahap Awal di Prabumulih
BACA JUGA:Lihat Ada Jurusan Apa Saja di SMKN 1 Prabumulih
Ada juga beberapa sekolah, dengan jumlah siswa yang tidak terlalu banyak, dan hanya memiliki sarana yang sangat terbatas, hanya menambah catatan kelam dunia pendidikan di Kota Prabumulih. Keadaan ini seperti terjadi di SDN 3 dan SDN 4 Prabumulih, dan SDN 40 Prabumulih.
Perpustakaan digabung dengan ruang kelas, ruang lain tidak ada, ruang kepala sekolah dan ruang guru di ruangan yang sangat tidak layak, karna ruang kelas terbatas, maka terpaksa siswa masuk double shift, pagi dan siang.
Keadaan ini dinilai kurang efektif untuk belajar, sedangkan pendidikan dasar merupakan masa keemasan generasi penerus bangsa dalam menempa diri, mempersiapkan diri untuk menuju masa depan yang lebih baik.
Boro-boro mau memenuhi standar sarana sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan (SNP), sanitasi dengan estimasi jumlah toilet disesuaikan dengan jumlah siswa, memiliki mushollah dan sarana pendukung lainnya dengan keadaan yang layak.
BACA JUGA:NASA Pantau Asteroid 2024 YR4, Peluang Tabrakan ke Bumi Naik Jadi 3,1%!
“banyak PR Wali Kota Prabumulih yang baru, semoga sekolah yang dengan berbagai permasalahan kompleks ini segera mendapatkan solusi.
Sehingga dunia pendidikan di Kota Prabumulih alami perubahan sesuai motto Wali Kota dan Wali Wali Kota Prabumulih yang baru,” ujar Rosita SPd, Plt Kepsek SDN 3 Prabumulih.
Menariknya adalah, permasalahan lainnya di dunia pendidikan adalah system perekrutan peserta didik baru, selalu menjadi dilema.
Khususnya sekolah swasta jenjang pendidikan menengah, adanya dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di niai menjadi akar permasalahan utama bagi semua satuan pendidikan yang ingin merekrut jumlah siswa lebiih banyak.
BACA JUGA:Pelaku Pencurian di Rumah Makan Barek Solok Prabumulih Ditangkap dalam Operasi Pekat Musi 2025
Berbeda dengan zaman dulu, sebelum Pemerintah menetapkan kebijakan adanya dana BOS untuk semua satuan pendidikan, pada saat para siswa harus membayar untuk masuk sekolah manapun, tak ada permasalahan dalam proses penerimaan siswa baru.
“sekarang ini permasalahan pendidikan bermuara pada dana BOS, makin banyak jumlah siswa di satuan pendidikan, maka akan makin banyak juga sekolah tersebut menerima dana BOS.