Innalilahi, Pemuda Keterbelakangan Mental di Prabumulih Ditabrak Babaranjang Menuju Muara Enim

Pemuda Keterbelakangan Mental di Prabumulih, Pemuda Ditabrak Babaranjang Menuju Muara Enim --Humas Polres Prabumulih
PRABUMULIH, KORANPRABUMULIHPOS.COM - Nasib tragis menimpa DS (27), seorang pria asal Kelurahan Wonosari, Kecamatan Prabumulih Utara, Kota Prabumulih.
Pada Minggu, 16 Februari 2025, sekitar pukul 11.33 WIB, DS meninggal dunia setelah ditemper atau ditabrak kereta api Babaranjang di Rel I KM 322, Kelurahan Mangga Besar, Kecamatan Prabumulih Utara.
Peristiwa ini pertama kali diketahui oleh Suharmo, petugas jaga palang pintu rel kereta api yang berada di area pasar.
Ketika melaksanakan tugas, Suharmo melihat seorang pria tertabrak kereta api Babaranjang yang tengah melaju dari arah Palembang menuju Muara Enim.
BACA JUGA:Restorative Justice: Pencuri HP di Prabumulih Dibebaskan, Siap Jalani Pelatihan Kerja
Menyadari adanya kecelakaan tersebut, Suharmo segera menghubungi Hendi, seorang petugas keamanan kereta api (Polsuska), untuk tindakan lebih lanjut.
Setelah menerima laporan, pihak kepolisian langsung bergerak menuju lokasi kejadian. Korban, yang kemudian diketahui bernama DS, segera dibawa ke Rumah Sakit AR Bunda Prabumulih.
Namun, sesampainya di rumah sakit, pihak kepolisian mendapati bahwa DS telah dinyatakan meninggal dunia.
Kapolres Prabumulih, AKBP Endro Aribowo SIK M.A.P, melalui Kasi Humas AKP Barisi Sijabat, memberikan penjelasan terkait kejadian ini.
BACA JUGA:Puspa Dewi Segera Pulang; Pemkot Bakal Biayai Kepulangan PMI Asal Prabumulih di Singapura
BACA JUGA:Produksi Prabumulih Field Over Target hingga 118 Persen, Keselamatan Jadi Prioritas
Sijabat menyampaikan bahwa keluarga korban mengungkapkan bahwa DS memiliki keterbelakangan mental, sehingga kemungkinan besar tidak menyadari bahaya yang ada saat berada di jalur kereta api.
"Pihak keluarga telah membawa jenazah almarhum untuk dimakamkan, dan mereka menerima kejadian ini sebagai kecelakaan," tambah Sijabat.