Cerita Nilawati; Puspa Dewi PMI Asal Prabumulih yang Minta Pulang dari Singapura Sempat Ingin Bunuh Diri
![](https://prabumulihpos.bacakoran.co/upload/90c0470039c919d373be43fa6a983eca.jpg)
Cerita Nilawati Puspa Dewi PMI, Asal Prabumulih minta Pulang, dari Singapura Sempat Ingin Bunuh Diri--prabupos
Namun, meskipun sudah bekerja di tempat yang baru, Puspa Dewi masih mengalami trauma dan sering menangis. "Dia tidak mengalami kekerasan fisik, hanya tertekan dengan pekerjaan yang tak pernah dianggap benar oleh majikannya," kata Nilawati.
Sebagai seorang ibu, Nilawati merasa sangat sedih melihat keadaan putrinya yang semakin depresi. "Setiap kali video call, Puspa terlihat seperti orang yang stres, sering melamun dan seolah-olah memikirkan banyak hal," ungkap Nilawati dengan berlinang air mata.
BACA JUGA:Pasutri Warga GIB Prabumulih Tempati Rumah Baru; Setelah Dibedah Kodim 404/ME Bersama BSB
Selama sebulan di Singapura, Puspa Dewi belum menerima gaji yang dijanjikan sebesar 550 dolar Singapura. Hal ini disebabkan oleh sistem pemotongan gaji oleh agen yang berlangsung selama 3,5 bulan, bahkan dipanjangkan menjadi 4,5 bulan. "Dia belum mendapatkan gaji sama sekali," ujar Nilawati.
Saat ini, Puspa Dewi masih bekerja untuk majikan Tionghoa tersebut, meskipun kondisinya semakin memburuk. "Saya hanya berharap agar anak saya bisa pulang. Di sini, ada dua anaknya yang masih kecil yang membutuhkan perhatian," kata Nilawati, sambil menangis.
Nilawati juga menyinggung nasib Puspa Dewi yang sebelumnya sempat viral karena menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) oleh suaminya, yang menyebabkan tangannya patah dan tubuhnya penuh lebam.
Namun, sampai sekarang pelaku belum ditangkap. Puspa Dewi berjuang untuk menghidupi kedua anaknya dan membeli rumah dengan hasil menjadi TKW di Malaysia, meskipun rumah itu belum terjual hingga kini.
Sementara itu, Penjabat Walikota Prabumulih H Elman ST MM diminta tanggapan terkait PMI yang sedang berada di Singapura mengatakan pihaknya akan berupaya untuk membantu. Tak hanya itu pihaknya sudah berkomunikasi dengan Provinsi dan pihak luar negeri.
"Kita belum tau persis seperti apa, yang jelas kita urus. Dio minta balik, kito balikkan dulu," tukas pj Wako.(*)