Ini Alasan Moncong Kereta Cepat Lonjong Bagai Paruh Burung

Ini Alasan Moncong Kereta Cepat Didesain Lonjong. Foto: AP/Achmad Ibrahim--

PRABUMULIHPOS -  - Segala hal di alam bisa menjadi inspirasi, termasuk inspirasi untuk teknologi kereta cepat. Tahukah kamu, moncong kereta cepat yang lonjong bahkan nyaris lancip, ternyata terinspirasi dari paruh burung.

Disebutkan Periset di Pusat Riset Teknologi Transportasi, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Dr Adhi Dharma Permana, untuk bisa melesat dan mencapai akselerasi yang tinggi, desain kereta cepat harus disesuaikan agar aerodinamika dijaga serendah mungkin untuk mengurangi hambatan.

BACA JUGA:Elon Musk Luncurkan Grok, Chatbot AI Kocak Untuk Twitter/X

BACA JUGA:YouTube Uji Chatbot dan Ringkasan Komentar Buatan AI

Adhi memberikan gambaran, ketika kita mengeluarkan tangan dari dalam sebuah mobil yang sedang berjalan, jika telapak tangan menghadap penampang atau angin, maka akan terasa ada hambatan. Namun jika telapak tangan kita miringkan, maka hambatannya terasa berkurang.

"Jadi itulah sebabnya, bentuk-bentuk kereta api cepat itu pada dasarnya sangat streamline, sangat lancip. Desain semacam itu dimaksudkan agar dia bisa membelah udara," paparnya saat menjadi narasumber live Eureka! 'Kereta Canggih Dunia', Senin (6/11/2023) malam.

"Paruhnya itu kan sangat lancip, berfungsi untuk membelah hambatan di air. Antara udara dan air itu hanya berbeda densitasnya, namun pada prinsipnya sama. Jadi bentuk-bentuk itu diadopsi atau diterapkan kereta cepat agar hambatannya seminimum mungkin," jelasnya.

Air yang dilalui kingfisher, maupun udara yang dilalui kereta cepat, adalah sama-sama fluida dalam konsep fisika. Bentuk seperti ini mengurangi jumlah air yang terdorong oleh paruh sehingga mengurangi suara yang ditimbulkan saat kingfisher memasuki air. Jika paruhnya berbentuk bulat besar maka akan lebih banyak air yang terdorong, terciprat, dan menimbulkan suara yang gaduh sehingga ikan-ikan akan kabur.

BACA JUGA:ROG Strix G16, Laptop Gaming Powerful yang Dingin untuk Gamers

Teknologi meniru kingfisher ini sukses membuat Shinkansen tidak menimbulkan suara bising. Bentuk moncong Shinkansen yang didesain seperti paruh kingfisher juga terbukti memproduksi 30% lebih sedikit tekanan udara, 15% lebih hemat listrik untuk digunakan, dan 10% naiknya kecepatan kereta.

Di sisi lain, kata Adhi, desain moncong juga dibuat sebagai antisipasi keselamatan agar kereta cepat aman digunakan. "Di samping unsur aerodinamika, ada juga unsur peredam kalau misalnya terjadi kecelakaan, itu jadi semacam absorbent yang menyerap energi yang ditumbukkan," jelasnya. (dc)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER