Sumber-sumber potensi gempa yang dapat memengaruhi Jakarta antara lain adalah Sesar Baribis (M6,5), Sesar Lembang (M6,8), dan Sesar Cimandiri (M6,7), serta subduksi megathrust di Selat Sunda dengan potensi magnitudo M8,7.
"Sumber terbesar potensi gempa yang dapat memengaruhi Jakarta berasal dari zona subduksi selatan Banten dengan magnitudo M8,7," kata Rian.
Menurutnya, gempa dengan magnitudo ini bisa mengakibatkan kerusakan ringan hingga sedang pada bangunan yang sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI), namun bisa menyebabkan kerusakan berat pada bangunan yang tidak memenuhi standar.
Rian juga mengungkapkan bahwa BPBD DKI Jakarta terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat melalui berbagai langkah edukasi. Simulasi gempa bumi telah dilakukan di berbagai fasilitas publik sejak 2015.
Edukasi dan simulasi ini merupakan bagian dari prioritas BPBD DKI Jakarta yang dilakukan bersama komunitas penggiat kebencanaan dan pihak-pihak terkait lainnya di Jakarta.
"Dalam pendampingan satuan pendidikan untuk aman bencana, kami mengutamakan tiga pilar: fasilitas aman, edukasi, dan manajemen. Pada periode 2017 hingga 2023, fokus kami ada di pilar dua dan tiga. Namun, mulai 2024, kami akan menilai kembali fasilitas dan struktur di satuan pendidikan," ujarnya.
Rian berharap agar masyarakat lebih cerdas dalam mengelola informasi terkait gempa megathrust dan tetap tenang. Yang terpenting, Pemprov DKI Jakarta bersama pihak terkait akan terus mengedukasi masyarakat untuk menciptak an ketangguhan menghadapi bencana.