Viral di medsos! Ribuan Buruh Rokok Diduga Kena PHK

Viral di medsos Ribuan Buruh Rokok Diduga Kena PHK--Canva Prabupos

JAKARTA, KORANPRABUMULIHPOS.COM - Sebuah video yang menampilkan ribuan buruh rokok tengah menangis dan berpelukan satu sama lain mendadak viral di berbagai platform media sosial. 

Dalam narasi yang beredar, mereka disebut sebagai pekerja PT Gudang Garam Tbk yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) massal.

Dalam rekaman berdurasi beberapa menit itu, para buruh tampak mengenakan seragam merah berpadu biru dongker dengan logo Gudang Garam di bagian dada. Suasana haru tak bisa terbendung, terlihat banyak pekerja yang menitikkan air mata, bahkan sebagian saling berpelukan untuk saling menguatkan.

Kabar ini langsung menyedot perhatian publik, termasuk organisasi buruh. Partai Buruh bersama Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) mengaku telah menerima laporan terkait video tersebut dan kini tengah menelusuri kebenarannya.

BACA JUGA:Airlangga Tegaskan Pemerintah Siapkan Strategi Besar Cegah PHK Massal

BACA JUGA:Microsoft PHK 9.100 Pegawai, Eksekutif Sarankan Chatbot untuk Redakan Tekanan Mental

“Jika benar terjadi PHK di PT Gudang Garam, ini menjadi bukti bahwa daya beli masyarakat masih rendah sehingga permintaan produk menurun. Selain itu, produk rokok nasional juga dinilai kurang mampu beradaptasi dengan tren zaman dan inovasi pasar,” demikian bunyi pernyataan resmi Partai Buruh dan KSPI, Sabtu (6/9/2025).

PHK buruh pabrik rokok bukan hanya persoalan kehilangan pekerjaan bagi mereka yang langsung terdampak. Menurut Partai Buruh dan KSPI, efek domino bisa menjalar hingga ke puluhan ribu pekerja lain di sektor pendukung.

Mulai dari sopir truk pengangkut barang, pemasok bahan baku, pedagang kecil di sekitar pabrik, hingga pemilik kontrakan yang biasa disewa buruh, semuanya berpotensi terkena imbas. Industri logistik, distribusi, hingga perdagangan eceran ikut terancam jika gelombang PHK meluas.

Partai Buruh dan KSPI tidak lupa mengingatkan pemerintah agar tidak mengulang kesalahan pada kasus serupa di industri tekstil, khususnya pabrik Sritex. Kala itu, ribuan buruh kehilangan pekerjaan, sementara janji pemerintah untuk turun tangan dinilai tak kunjung terealisasi.

BACA JUGA:PHK Massal Bayangi Sektor Manufaktur Indonesia Usai Kenaikan Tarif AS

BACA JUGA:Menteri PANRB: Honorer Tak Akan Di-PHK, Gaji Diperhatikan Hingga 2025

“Jangan sampai kasus Sritex terulang kembali. Jangan hanya janji manis, sementara hak-hak buruh, bahkan THR, tidak terpenuhi,” tegas mereka dalam siaran pers.

Kedua organisasi itu menilai pemerintah pusat maupun daerah harus benar-benar turun tangan. Mereka menuntut kebijakan nyata yang mampu menyeimbangkan keberlangsungan industri dengan kampanye kesehatan yang terus digencarkan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER