KORANPRABUMULIHPOS.COM - Penemuan fosil purba sering kali terjadi secara tak terduga, seperti yang dialami oleh Eddie Templeton, seorang pria asal Amerika Serikat. Templeton menemukan fosil gading raksasa saat menjelajahi pedesaan Madison County, Mississippi, pada awal Agustus 2024.
Kronologi Penemuan
Sementara berjalan di tepi sungai, Templeton melihat sesuatu yang mencurigakan di lumpur. Setelah memeriksanya, dia menyadari bahwa itu mungkin sebuah fosil gading. Templeton segera menghubungi Survei Geologi Negara Bagian Mississippi (Mississippi State Geological Survey) untuk menggali dan memverifikasi penemuannya.
Fosil gading yang ditemukan dalam keadaan utuh memiliki panjang sekitar 2 meter dan berat mencapai 270 kilogram. Ini merupakan penemuan fosil mamut pertama di wilayah Mississippi.
Identifikasi Fosil
Para ilmuwan memeriksa fosil tersebut dan mengonfirmasi bahwa gading itu milik mamut Kolombia (Mammuthus columbi). Meskipun mastodon Amerika (Mammut americanum) cukup umum ditemukan di Mississippi, mamut lebih suka padang rumput terbuka dan hanya ditemukan di dua wilayah yang sesuai.
Templeton menyatakan kegembiraannya, "Ketika saya mengetahui bahwa itu adalah mamut dan bukan mastodon, saya menjadi lebih gembira. Saya belum pernah menemukan mamut sebelumnya, dan sangat langka menemukannya di sekitar sini."
Reaksi Ahli
James Starnes, ahli geologi di Mississippi Department of Environmental Quality (MDEQ), mengungkapkan kekagumannya, "Ini bukan sesuatu yang bisa Anda lihat setiap hari. Ini adalah hewan yang sangat besar."
Informasi tentang Mamut Kolombia
Mamut Kolombia hidup pada zaman Pleistosen (2,6 juta hingga 11.700 tahun lalu) dan memasuki Amerika Utara melalui jembatan daratan Bering sekitar 1,5 juta tahun lalu. Hewan ini bisa mencapai tinggi sekitar 15 kaki (4,5 meter) di bahu dan berbobot hingga 10 ton. Mamut ini berkeliaran di Amerika Utara selama zaman es terakhir, tetapi kepunahannya disebabkan oleh penyusutan habitat setelah gletser mencair serta perburuan manusia.
Kerabat dekat mamut, mammoth berbulu (Mammuthus primigenius), bertahan hingga 6.000 tahun lebih lama dan terakhir diketahui hidup di Pulau Wrangel, Rusia, hingga sekitar 3.700 tahun yang lalu. (*)