Sesak napas merupakan keluhan yang umum dirasakan ibu hamil, terutama saat memasuki kehamilan trimester akhir. Namun, tahukah kamu bahwa keluhan tersebut juga bisa menjadi gejala pneumonia saat hamil?
Pneumonia adalah infeksi paru-paru yang terja Ibu hamil yang menderita pneumonia bisa mengalami sesak napas atau terengah-engah, bahkan ketika beristirahat.
“Pneumonia merupakan peradangan yang terjadi saat seseorang mengalami infeksi pada kantung udara dalam paru-paru. Normalnya paru-paru tidak terisi cairan, tapi hanya terisi udara, sehingga menyebabkan penderita mengalami sesak napas,” kata dr. Dyah Novita Anggraini.
Beberapa orang bahkan memerlukan oksigen tambahan atau perawatan untuk membantu bernapas.
2. Demam Tinggi
Ciri-ciri pneumonia pada ibu hamil lainnya yaitu demam tinggi, sekitar 38 derajat Celsius atau lebih tinggi, disertai berkeringat dan menggigil.
Gejala pneumonia bisa ringan hingga mengancam jiwa. Ibu hamil dengan pneumonia akan mengalami gejala seperti pilek atau flu yang bertahan lama. Umumnya, gejala ini bertahan selama 2-4 minggu.
3. Batuk
Ibu hamil yang menderita pneumonia juga biasanya akan batuk-batuk. Meski tak selalu, orang dengan pneumonia karena bakteri lebih sering mengalami batuk berdahak.
Sementara itu, orang dengan pneumonia karena virus menghasilkan lebih sedikit dahak dan cenderung mengalami batuk kering.
Tenaga medis harus mempertimbangkan faktor-faktor lain untuk memastikan pneumonia, misalnya apakah kamu demam dan kehilangan nafsu makan.
Untuk mengatasi gejala yang satu ini, dokter akan menyarankanmu minum obat batuk. Tak hanya untuk menekan keinginan untuk batuk, tetapi juga dapat mengencerkan cairan di paru-paru.
4. Mual dan Muntah
Meski bukan gejala klasik pneumonia, muntah bisa terjadi karena mual. Perlu diketahui bahwa mual atau pusing adalah gejala pneumonia yang lebih umum dan terkadang dapat menyebabkan muntah.