KORANPRABUMULIHPOS.COM - Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Letjen TNI Purn Marciano Norman, menyatakan bahwa penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Tahun 2024 akan menjadi sebuah pencapaian bersejarah.
Untuk pertama kalinya, ajang olahraga terbesar di Indonesia ini akan diadakan di dua provinsi berbeda secara bersamaan, yaitu Aceh dan Sumatera Utara.
Langkah ini menandai sebuah inovasi dalam sejarah PON yang sebelumnya hanya dilaksanakan di satu provinsi.
Dalam wawancaranya di kantor KONI Pusat pada Selasa, 3 September 2024, Marciano menjelaskan bahwa keputusan untuk menyelenggarakan PON di dua provinsi ini diambil setelah mempertimbangkan berbagai faktor.
BACA JUGA:Honor of Kings Jadi Eksibisi di PON XXI 2024, Hadiah Tambahan Rp 250 Juta
BACA JUGA:Indonesia ke Posisi 47 di Paralimpiade Paris 2024
"PON XXI di Aceh dan Sumut akan menjadi yang pertama kalinya diselenggarakan di dua provinsi. Ini adalah langkah baru yang kami ambil untuk meningkatkan jangkauan dan dampak dari acara olahraga ini," ujar Marciano.
Dia menjelaskan bahwa pilihan Aceh dan Sumatera Utara sebagai tuan rumah PON XXI bukan tanpa alasan.
"Aceh dan Sumut dipilih karena kedua daerah ini memiliki keunikan dan daya tarik yang luar biasa. Dari segi budaya, Aceh dan Sumut menawarkan kekayaan yang tak tertandingi, dengan tradisi yang mendalam dan beragam. Selain itu, kedua provinsi ini juga dikenal dengan potensi wisata yang sangat menarik," tambahnya.
Marciano juga menyebutkan bahwa pemilihan lokasi ini bertujuan untuk memperkenalkan keindahan dan keunikan Aceh serta Sumatera Utara kepada para atlet dan pengunjung dari berbagai daerah.
BACA JUGA:Provinsi Peraih Medali Emas Sepakbola dalam Ajang PON
BACA JUGA:SFC Sambut Musim Baru Harapan Baru; Daftar Squad dan Strategi Jelang Liga 2
"Kami ingin atlet-atlet yang datang dari berbagai penjuru Indonesia bisa merasakan sendiri keindahan dan kekayaan budaya daerah yang belum pernah mereka kunjungi sebelumnya.
Di Aceh, misalnya, mereka akan bisa melihat langsung kota-kota seperti Banda Aceh, Sabang, dan Takengon, serta mengenal lebih dalam tentang sejarah dan budaya lokal," jelasnya.
Menurut Marciano, upaya ini sejalan dengan tujuan KONI untuk memperluas pemahaman dan apresiasi terhadap berbagai daerah di Indonesia melalui penyelenggaraan PON.