Fakta Mengejutkan: Orang Indonesia Ternyata Keturunan Migran Kuno!

Minggu 01 Sep 2024 - 14:35 WIB
Reporter : Tedy
Editor : Tedy

KORANPRABUMULIHPOS.COM – Secara genetik, asal-usul orang Indonesia berasal dari berbagai leluhur dan latar belakang etnik yang beragam. Tidak ada yang bisa disebut sebagai orang Indonesia asli, karena kita merupakan hasil dari perpaduan berbagai etnik dan ras. Hal ini diungkapkan oleh Prof. Dr. Herawati Sudoyo, Ketua Komisi Ilmu Kedokteran Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI), dalam Seminar Nasional Warisan Peradaban Sundaland yang digelar oleh AIPI.

“Secara bukti ilmiah, sebenarnya tidak ada yang bisa mengatakan dirinya 100% Indonesia, karena ada berbagai latar belakang genetik dari perjalanan leluhur kita yang berbeda-beda,” ujar Herawati.

Penelitian tentang asal usul manusia Indonesia tidak terlepas dari sejarah global manusia modern, terutama teori Out of Africa, yang menyatakan bahwa Homo sapiens pertama kali muncul di Afrika sebelum menyebar ke seluruh dunia, termasuk ke Nusantara.

Migrasi ke Sundaland

BACA JUGA:Mengungkap Misteri Gunung Padang: Jejak Peradaban Nusantara yang Hilang di Sundaland!

Herawati bekerja sama dengan ilmuwan dari berbagai bidang seperti antropologi, arkeologi, dan bahasa untuk mempelajari keragaman genetika manusia Indonesia dan merekonstruksi sejarah hunian di Nusantara. Migrasi manusia modern ke Sundaland terjadi dalam beberapa gelombang.

Gelombang pertama terjadi sekitar 40-50 ribu tahun lalu ketika permukaan laut jauh lebih rendah dan pulau-pulau seperti Sumatra, Kalimantan, dan Jawa terhubung dengan daratan Asia. Gelombang kedua datang dari Asia daratan sekitar 30 ribu tahun lalu, disusul gelombang ketiga dari China Selatan atau yang dikenal dengan migrasi ‘Out of Taiwan’.

Perubahan iklim pada akhir Zaman Es juga memengaruhi keanekaragaman manusia di wilayah ini, sementara migrasi pada zaman sejarah memperkenalkan lebih banyak variasi melalui perdagangan dari India, China, dan Asia Tengah.

Penelusuran Genetik Leluhur

Untuk mempelajari asal usul migrasi, peneliti menggunakan tiga penanda genetik: kromosom Y (diturunkan dari ayah), DNA mitokondria (diturunkan dari ibu), dan DNA autosom (diturunkan dari kedua orang tua). Dari hasil analisis 6.000 sampel DNA di Indonesia, ditemukan berbagai haplogroup yang menunjukkan keragaman leluhur.

BACA JUGA:Nikmati 3 Varian Pindang Khas Sumatera Selatan yang Menggugah Selera

Di Indonesia bagian barat, haplogroup yang dominan termasuk M, F, Y2, dan B yang umumnya penutur bahasa Austronesia, sementara di Indonesia bagian timur ditemukan haplogroup Q dan P, yang unik bagi orang Papua dan Nusa Tenggara.

Menariknya, penelitian menunjukkan bahwa populasi di Mentawai dan Nias memiliki keterkaitan genetik dengan suku asli Formosa, yang menyebar ke selatan sekitar 5.000 tahun lalu. Herawati juga menyebutkan bahwa jejak DNA Neanderthal dan Denisovan ditemukan dalam genetik orang Indonesia, dengan jejak Denisovan lebih banyak ditemukan di bagian timur.

Pentingnya Menelusuri Asal Usul Leluhur

Herawati menegaskan pentingnya studi genetik di Indonesia untuk memahami sejarah global. Nusantara merupakan jalur penting migrasi manusia dari zaman prasejarah hingga sejarah. “Jika bukan kita yang mempelajari, siapa lagi? Data dari Indonesia sangat penting untuk menjawab pertanyaan tentang migrasi leluhur kita,” jelas Herawati.

Kategori :