KORANPRABUMULIPOS.COM - Apple kembali melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) sebagai bagian dari perubahan prioritas perusahaan. Kali ini, sekitar 100 karyawan di divisi layanan digital terkena dampak PHK.
Menurut laporan Bloomberg, sebagian besar karyawan yang terdampak berasal dari tim yang mengelola aplikasi Apple Books dan Apple Bookstore, serta layanan seperti Apple News.
Meski PHK ini terjadi, Apple memastikan bahwa fokus pada layanan seperti Apple Books tidak akan berubah.
Aplikasi Apple Books akan tetap mendapatkan pembaruan dan fitur baru di masa depan.
BACA JUGA:Graham Arnold Targetkan Kemenangan Perdana untuk Australia di Kualifikasi Piala Dunia 2026
BACA JUGA:MCU di RSMH, Ngesti: Alhamdulillah Tidak ada Kendala
Apple Books pertama kali diperkenalkan oleh co-founder Steve Jobs pada tahun 2010 bersamaan dengan peluncuran iPad.
Aplikasi ini diluncurkan untuk bersaing dengan Kindle milik Amazon, namun tidak mencapai popularitas yang sama.
Jumlah karyawan di divisi layanan digital Apple tidak dipublikasikan. Namun, menurut laporan tahunan terbaru, Apple memiliki sekitar 161.000 karyawan penuh waktu per 30 September 2023.
Divisi layanan digital, yang mencakup Apple TV+, Apple Music, Apple News, dan lainnya, merupakan salah satu sumber pendapatan utama bagi Apple, menyumbangkan sekitar 28% dari total pendapatan perusahaan.
Sebagian besar pendapatan dari divisi ini berasal dari pembelian dalam aplikasi dan langganan di App Store. Apple tampaknya tidak memprioritaskan Apple Books sebagai bagian utama dari lini produk digitalnya, seperti dilaporkan oleh The Verge pada Jumat 30 Agustus 2024.
CEO Apple Tim Cook sebelumnya menyatakan bahwa PHK adalah opsi terakhir bagi perusahaan.
Dibandingkan dengan perusahaan teknologi lain, PHK yang dilakukan Apple relatif lebih jarang dan jumlah karyawan yang terdampak lebih kecil.
Ini merupakan PHK keempat yang dilakukan Apple tahun ini. Sebelumnya, perusahaan yang berbasis di Cupertino ini telah memangkas 600 karyawan dari divisi riset dan pengembangan microLED serta proyek mobil listrik otonom, dan 121 karyawan dari divisi AI (*)