Walaupun terlihat kecil dan tidak mengancam, nyamuk merupakan penyebab kematian tertinggi di dunia.
Spesies seperti Aedes aegypti dapat menyebarkan penyakit serius seperti demam berdarah, Zika, chikungunya, dan demam kuning.
Setiap tahunnya, nyamuk menyebabkan lebih dari satu juta kematian manusia, terutama akibat malaria.
BACA JUGA:Manfaat Mandi Air Serai: Solusi Alami untuk Kesehatan Kulit dan Tubuh
BACA JUGA:Manfaat Kulit Kentang yang Jarang diketahui
Penyakit yang dibawa nyamuk memiliki dampak besar, terutama di negara-negara berkembang di Afrika dan Asia Tenggara.
Pengendalian seperti penggunaan kelambu, insektisida, dan program pemberantasan nyamuk sangat penting untuk mengurangi risiko kematian akibat gigitan nyamuk.
Laba-laba Sydney Funnel-Web (Atrax robustus)
Laba-laba yang berasal dari Sydney, Australia ini dikenal karena gigitan yang sangat beracun.
Racun dari laba-laba Sydney funnel-web dapat menyebabkan kematian dalam waktu singkat jika tidak segera ditangani.
BACA JUGA:4 Metode Efektif untuk Mengatasi Kecemasan Berlebihan dalam Kehidupan Sehari-Hari
BACA JUGA:Waspada! 5 Tanda Kelelahan yang Sering Diabaikan
Racun ini mengandung atraxotoxin yang mempengaruhi sistem saraf, menyebabkan kejang, peningkatan tekanan darah, dan akhirnya gagal napas.
Beruntungnya, dengan adanya antivenom yang dikembangkan sejak tahun 1981, tidak ada lagi kematian yang dilaporkan akibat gigitan laba-laba ini, meskipun gigitan tetap dapat menyebabkan rasa sakit yang parah dan memerlukan penanganan medis segera.
Katak Beracun Emas (Phyllobates terribilis)
Katak kecil berwarna cerah ini dikenal sebagai salah satu hewan paling beracun di dunia.