7. Segera Dapatkan Pengobatan Jika Terinfeksi HIV saat Hamil
Ibu hamil bisa menularkan Human immunodeficiency virus pada bayi. Karenanya, penting untuk melakukan tes HIV sesegera mungkin apabila bumil berisiko tinggi terpapar HIV.
Tes HIV bisa dilakukan lagi pada trimester ketiga. Minta juga pasangan melakukan tes serupa, ya!
Makin cepat penyakit HIV dideteksi dan diobati, makin efektif pula obat HIV mencegah penularan ke bayi.
Jika positif mengidap HIV, bumil harus disiplin mengonsumsi obat yang diresepkan sesuai anjuran dokter. Hal ini dapat mencegah penularan HIV pada bayi.
Apabila bumil tidak mengidap HIV, tetapi berisiko tinggi, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk memperoleh obat pre-exposure prophylaxis (PrEP).
8. Informasikan pada Pasangan
Pencegahan penyakit HIV bisa dilakukan dengan memberitahu pasangan seksual ketika kamu mengidap HIV. Jika kamu gemar gonta-ganti pasangan, beritahu semua pasangan seksual saat ini maupun sebelumnya bahwa kamu positif HIV.
Minta mereka untuk melakukan tes HIV guna mendeteksi lebih lanjut adanya virus tersebut atau tidak.
9. Pertimbangkan Sunat pada Laki-laki
Terdapat bukti yang menyebutkan bahwa pria yang disunat berisiko lebih kecil terinfeksi HIV.
CDC mengungkapkan bahwa pria yang disunat lebih kecil kemungkinannya tertular HIV melalui hubungan seks vaginal dengan pasangan pengidap HIV. Meski begitu, pria yang disunat tetap harus melakukan hubungan seks yang aman untuk bisa mencegah penularan HIV.
10. Hindari Mengonsumsi Alkohol yang Memabukkan
Sebaiknya, hindari mengonsumsi alkohol yang dapat membuatmu mabuk. Orang yang mabuk mungkin akan kehilangan kontrol diri dan sulit melindungi dirinya.
Ketika mabuk, kamu mungkin bisa melakukan hubungan seks tanpa kondom. Hal ini dapat meningkatkan risiko tertular HIV.