3. Gunakan Kondom Selama Berhubungan Seks
Untuk mencegah penularan HIV, lakukan hubungan seks yang aman dengan menggunakan kondom. Kondom bisa digunakan oleh pria maupun wanita.
Dokter Theresia Rina mengatakan bahwa penggunaan kondom yang tepat setiap kali berhubungan seksual dapat menghindari penularan HIV maupun penyakit menular seksual lainnya.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), Amerika Serikat, kondom sangat efektif mencegah penyakit menular seksual, seperti gonore dan chlamydia.
Untuk mencegah kondom pecah atau terlepas saat berhubungan seks, gunakan pelumas berbahan dasar air atau silikon.
4. Tidak Menggunakan Jarum Suntik Bergantian
Cara menghindari HIV berikutnya adalah dengan menggunakan jarum suntik dan peralatan injeksi yang steril. Jangan gunakan jarum suntik bergantian.
Tak kalah penting, jangan gunakan narkoba apa pun jenisnya.
5. Menggunakan Obat Pre-Exposure Prophylaxis (PrEP)
Pre-exposure prophylaxis (PrEP) adalah kombinasi obat tenofovir disoproxil fumarate (Truvada) dan emtricitabine plus tenofovir alafenamide fumarate (Descovy). Obat PrEP dapat mengurangi risiko penularan HIV dari hubungan seks pada orang dengan risiko tinggi.
Menurut CDC, penggunaan PrEP dapat mengurangi risiko tertular HIV dari seks sekitar 99 persen. Obat ini juga dapat mengurangi risiko tertular HIV dari narkoba suntik sebesar 74 persen.
Meski begitu, sebelum menggunakan obat PrEP, kamu perlu melakukan tes HIV terlebih dahulu. Obat ini hanya diresepkan apabila kamu belum terinfeksi HIV.
6. Mengonsumsi Obat Post Exposure Prophylaxis (PEP)
Jika kamu mencurigai terpapar HIV lewat hubungan seks, jarum suntik, atau di tempat kerja, segera lakukan pemeriksaan di rumah sakit untuk mendeteksi HIV.
Dokter mungkin memberikan obat post exposure prophylaxis (PEP). Obat PEP perlu dikonsumsi segera dalam 72 jam pertama guna mengurangi risiko terinfeksi HIV. Obat ini harus dikonsumsi selama 28 hari.