KORANPRABUMULIHPOS.COM - Apakah kamu pernah merasakan emosi yang intens setelah makan sesuatu? Sebuah studi menunjukkan bahwa jenis makanan tertentu dapat memicu berbagai emosi kuat, termasuk kecemasan dan depresi. Contoh yang paling umum adalah rasa lapar yang timbul setelah mengonsumsi makanan manis, yang bisa memberikan efek positif pada suasana hati. Namun, ada juga jenis makanan yang justru bisa memicu emosi negatif.
Penelitian terbaru menemukan bahwa fluktuasi kadar gula darah memainkan peran penting dalam bagaimana makanan memengaruhi perasaan kita. Melalui pengaruhnya terhadap hormon dan sistem saraf, kadar gula darah yang tidak stabil dapat menjadi faktor yang memicu kecemasan dan depresi.
Pengaruh Makanan Terhadap Kesehatan Mental
Menurut Science Alert, kesehatan mental adalah kondisi yang kompleks, dipengaruhi oleh berbagai faktor sosial, psikologis, dan biologis yang berkontribusi pada pengalaman seseorang. Namun, sejumlah uji coba acak telah menunjukkan bahwa pola makan merupakan salah satu faktor biologis yang secara signifikan dapat memengaruhi risiko munculnya gejala depresi dan kecemasan, terutama pada perempuan.
BACA JUGA:Simak! 5 Kebiasaan yang Dapat Meningkatkan Risiko Hipertensi
BACA JUGA:4 Manfaat Kesehatan Kacang Tanah Rebus yang Harus Anda Ketahui
Makanan dengan Indeks Glikemik Tinggi Dapat Meningkatkan Risiko Depresi dan Kecemasan
Uji coba ini dilakukan dengan pola makan Mediterania, yang dikenal kaya akan sayuran, terutama yang berdaun hijau tua, buah-buahan, minyak zaitun, biji-bijian utuh, kacang-kacangan, dan polong-polongan, serta mengandung sedikit ikan, daging, dan produk susu. Salah satu karakteristik penting dari pola makan Mediterania adalah rendahnya indeks glikemik, yang dianggap memiliki pengaruh positif terhadap suasana hati.
Indeks glikemik adalah sistem yang mengukur potensi suatu makanan untuk meningkatkan kadar gula darah. Sesuai dengan temuan bahwa fluktuasi kadar gula darah dapat memengaruhi suasana hati, pola makan dengan indeks glikemik tinggi yang menyebabkan lonjakan gula darah secara drastis telah dikaitkan dengan peningkatan risiko depresi dan kecemasan.
Contoh makanan dengan indeks glikemik tinggi meliputi nasi putih, roti putih, kerupuk, dan makanan yang dipanggang. Oleh karena itu, konsumsi berlebihan dari makanan-makanan ini dapat meningkatkan risiko depresi dan kecemasan.
BACA JUGA:4 Manfaat Kesehatan Kacang Tanah Rebus yang Harus Anda Ketahui
BACA JUGA:Rahasia Kulit Glowing: 7 Cara Mengatasi Wajah Kering dan Kusam yang Wajib Dicoba!
Sebaliknya, karbohidrat dengan indeks glikemik rendah, seperti nasi merah yang diserap lebih lambat dan menyebabkan lonjakan gula darah yang lebih rendah, dikaitkan dengan penurunan risiko depresi.
Bagaimana Pola Makan Mempengaruhi Suasana Hati?
Banyak mekanisme ilmiah yang diajukan untuk menjelaskan hubungan antara pola makan dan kesehatan mental. Salah satu penjelasan yang mengaitkan fluktuasi kadar gula darah dengan suasana hati adalah pengaruhnya terhadap hormon.