PRABUMULIH, KORANPRABUMULIHPOS.COM- Ternyata permasalahan pembelian Lembar Kerja Siswa atau LKS di satuan pendidikan bukan hanya tingkat dasar, namun juga jenjang SMP dan SMA. Saat ini yang dikeluhkan oleh masyarakat di sosial media adalah SMAN 2 Prabumulih.
Salah seorang wali murid menyampaikan keluhannya, bahwa sebagai orang tua tidak mampu untuk membeli LKS yang sampai senilai Rp250 ribu.
Jumlah tersebut bagi sebagian masyarakat, terbilang cukup besar, apa lagi ada orang tua yang tukang cuci piring kadang parkir dan bapaknya tukang ojek. sedangkan saat ini pencarian lagi susah.
Menanggapi hal ini, kepala SMAN 2 Prabumulih, Hj Eva Yusnita MPd melalui wakilnya ada di respianto MPd, mengatakan bahwa tumben LKS tersebut memang ada dan itu dikelola oleh koperasi Sekolah.
BACA JUGA:Gladi Pelaksanaan Upacara Bendera Tingkatan Rasa Percaya Diri
Namun Dedi restianto menegaskan bahwa tidak ada paksaan dalam transaksi jual beli buku di Koperasi Sekolah.
"Ini yang kelola jual beli LKS adalah koperasi sekolah. Sifatnya tidak ada paksaan yang mobil silakan dan yang tidak mau tidak usah beli tidak masalah," jelasnya.
Sementara mengenai harga yang harus dikeluarkan senilai Rp250 ribu tersebut, guru bahasa Inggris di SMAN 2 Prabumulih ini menegaskan bukan untuk satu buku, namun untuk 15 buku.
BACA JUGA:2023, BPKP Selamatkan Keuangan Negara Senilai Rp21,89 Triliun
"Itu dana 250 ribu untuk siswa mendapatkan 15 buku LKS, buku tersebut untuk menunjang pembelajaran siswa. Tapi jika tidak mau beli tidak masalah," tukasnya.(05)