5 Ciri-Ciri Anak Stunting yang Perlu Orang Tua Waspadai

Senin 19 Aug 2024 - 11:01 WIB
Reporter : Tedy
Editor : Tedy

KORANPRABUMULIHPOS.COM - Ciri-ciri anak stunting perlu diketahui karena kondisi ini bisa menghambat tumbuh kembang anak dan berdampak pada masa depannya. Dengan mengetahui ciri-ciri anak stunting, kondisi ini bisa dikenali dan ditangani sedini mungkin, sehingga anak bisa tumbuh dan berkembang dengan normal.

Stunting adalah gangguan tumbuh kembang anak yang disebabkan oleh kekurangan gizi dalam jangka panjang, baik sejak anak masih berada di dalam kandungan maupun setelah anak lahir. Selain itu, stunting juga bisa terjadi karena infeksi yang terjadi berulang kali, seperti cacingan dan tuberkulosis.

Kondisi ini perlu perhatian khusus karena dapat menghambat tumbuh kembang anak, bahkan hingga dewasa. Sayangnya, menurut riset, setidaknya 22% anak-anak di Indonesia masih mengalami stunting.

Nah, untuk mengurangi tingginya jumlah anak yang stunting, penting bagi para orang tua untuk mengenal ciri-ciri anak stunting. Dengan begitu, kondisi ini bisa dikenali lebih dini dan ditangani oleh dokter secepatnya agar anak bisa mengejar ketertinggalan pertumbuhan.

BACA JUGA:Pemkot Prabumulih Bakal Bedah Rumah Keluarga Stunting yang Tak Layak Huni

Ciri-Ciri Anak Stunting yang Perlu Diperhatikan

Badan Lebih Pendek
Tercukupinya asupan nutrisi adalah salah satu faktor yang dibutuhkan agar berat dan tinggi badan anak bisa bertambah sesuai usianya. Sementara itu, pada anak yang stunting, asupan gizinya tidak tercukupi sehingga tumbuh kembangnya pun terhambat. Inilah alasan salah satu ciri-ciri anak stunting yang utama adalah tinggi badan yang lebih pendek daripada anak-anak lain seusianya.

Meski begitu, perlu dicatat bahwa anak yang pendek belum tentu mengalami stunting, ya, Bun. Tinggi badan juga bisa dipengaruhi oleh faktor genetik. Jadi, jika kedua orang tua anak memiliki ukuran tubuh yang pendek, anak pun bisa saja memiliki ukuran tubuh yang serupa dengan orang tuanya meskipun pertumbuhannya normal.

1. Berat Badan Tidak Meningkat
Malnutrisi atau kekurangan gizi secara terus-menerus bisa membuat berat badan anak susah naik atau justru berkurang. Hal ini membuat berat badan anak yang stunting biasanya berada di bawah rata-rata. Untuk mengetahui apakah berat badan anak sesuai atau kurang, Bunda bisa menggunakan kalkulator indeks massa tubuh (IMT). Selain itu, Bunda juga bisa melakukan pengukuran berat dan tinggi badan Si Kecil secara rutin ke Posyandu, dokter anak, atau ke Puskesmas sambil membawa KMS. Jika pengukuran berat dan tinggi badan anak tidak naik atau justru berkurang dan mencapai garis merah, hal ini bisa menjadi salah satu ciri-ciri anak stunting.

2. Perkembangan Otak Lambat
Anak-anak yang stunting tidak hanya mengalami gangguan pertumbuhan, tetapi juga masalah pada perkembangan otak. Hal ini disebabkan oleh kurangnya asupan nutrisi dalam jangka panjang yang dapat menghambat perkembangan otak anak. Akibatnya, anak yang mengalami stunting menjadi lebih sulit belajar, berpikir, dan berkonsentrasi. Jika tidak diatasi, hal ini bisa memengaruhi prestasi dan nilai akademik anak di sekolah.

3. Mudah Lelah
Anak yang stunting biasanya juga lebih mudah lelah. Hal ini karena kekurangan nutrisi dan kalori akan membuat tubuh mereka kekurangan energi. Tak heran bila anak-anak yang stunting akan tampak lebih sering mengantuk, lemas, dan kurang bersemangat untuk bermain atau beraktivitas.

4. Mudah Sakit
Kurangnya asupan gizi yang menyebabkan stunting juga bisa membuat daya tahan tubuh anak menjadi lemah, sehingga ia lebih mudah jatuh sakit. Ini karena daya tahan tubuh yang lemah membuat tubuh anak lebih mudah terserang infeksi virus atau bakteri. Selain itu, ketika sakit, anak-anak yang stunting biasanya membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih.

Bunda, itulah beberapa ciri-ciri anak stunting yang perlu diwaspadai. Jika Si Kecil mengalami ciri-ciri di atas, Bunda sebaiknya memeriksakan dirinya ke dokter. Untuk menangani stunting pada anak, dokter umumnya akan memberikan suplemen nutrisi tambahan untuk membantu memperbaiki asupan gizi anak serta menyarankan pola makan yang tepat.

Peran orang tua dalam memenuhi kebutuhan nutrisi dan menerapkan pola hidup sehat pada anak juga penting agar stunting bisa diatasi. Agar terhindar dari ciri-ciri anak stunting, Si Kecil perlu mendapatkan asupan gizi yang cukup sejak di dalam kandungan maupun setelah lahir. Ini bisa diupayakan dengan memenuhi kebutuhan gizi tubuh Bunda sendiri sebelum maupun saat hamil, memberikan ASI eksklusif, serta memberikan MPASI yang adekuat sejak usianya 6 bulan dan makanan bergizi seimbang setelah usianya 2 tahun.

Jangan lupa untuk rutin memeriksakan Si Kecil ke Puskesmas atau Posyandu untuk memantau tumbuh kembangnya dan memastikan ia mendapatkan imunisasi yang lengkap. (*)

Kategori :