KORANPRABUMULIHPOS.COM - Tiongkok berhasil meraih semua medali emas dalam tenis meja pada Olimpiade Paris 2024, dengan kemenangan terakhir mereka datang dari pertandingan beregu putri pada Sabtu malam.
Tim putri Tiongkok meraih kemenangan 3-0 melawan Jepang, menyempurnakan koleksi emas mereka dalam lima Olimpiade berturut-turut.
Pertandingan dimulai dengan kemenangan ganda putri Chen Meng dan Wang Manyu atas Hina Hinata dan Miwa Harimoto dengan skor 12-10 pada gim kelima.
Selanjutnya, Sun Yingsha dari Tiongkok mengamankan poin kedua dengan kemenangan 3-0 melawan Miu Hirano. Wang Manyu kemudian menyelesaikan kemenangan tim dengan mengalahkan Miwa Harimoto 3-1.
BACA JUGA:Sosok Rizki Juniansyah, Peraih Medali Emas Olimpiade Paris 2024 yang Lahir dari Keluarga Atlet
BACA JUGA:Prancis U-23 Tembus Final Olimpiade Paris 2024; Hadapi Spanyol
Tiongkok memulai dominasi mereka di Olimpiade Paris dengan kemenangan Wang Chuqin dan Sun Yingsha di final ganda campuran melawan pasangan Korea Utara Ri Jong-sik dan Kim Kum-yong.
Chen Meng juga meraih emas setelah mengalahkan Sun Yingsha di final tunggal putri, dan Fan Zhendong melanjutkan tren kemenangan dengan menjuarai nomor tunggal putra setelah mengalahkan petenis meja Swedia Truls Moregard.
Tim putra Tiongkok menutup kesuksesan mereka dengan kemenangan 3-0 atas Swedia di final beregu putra.
Ma Long, yang meraih medali emas di nomor beregu, kini menjadi atlet Tiongkok dengan koleksi medali emas terbanyak di Olimpiade, mengalahkan peloncat indah Wu Minxia, Chen Ruolin, dan pesenam Zou Kai.
BACA JUGA:Carlos Yulo Bawa Filipina Raih Emas Pertama Asia Tenggara di Olimpiade Paris 2024, Ini Biodatanya
BACA JUGA:Sosok Rizki Juniansyah, Peraih Medali Emas Olimpiade Paris 2024 yang Lahir dari Keluarga Atlet
Tiongkok telah mendominasi tenis meja sejak cabang olahraga ini diperkenalkan di Olimpiade Seoul 1988, dan mereka meraih semua medali di Sydney 2000, Athena 2004, Beijing 2008, London 2012, dan Rio 2016.
Pada Olimpiade Tokyo 2020, Jepang meraih emas di nomor ganda campuran, namun Tiongkok tetap mendominasi di kategori lainnya.
Atlet non-Tiongkok yang pernah menembus dominasi mereka termasuk Ryu Seung-min dari Korea Selatan di Athena 2004, Jan-Ove Waldner dari Swedia di Barcelona 1992, dan Yoo Nam-kyu dari Korea Selatan di Seoul 1988.