Sejarah dan Sistem Politik Bangladesh: Negara Pecahan yang Kini Dipimpin Peraih Nobel

Sabtu 10 Aug 2024 - 12:23 WIB
Reporter : Tedy
Editor : Tedy

KORANPRABUMULIHPOS.COM - Bangladesh baru saja mendapatkan pemimpin baru pada Kamis (8/8/2024) setelah menghadapi unjuk rasa dan kerusuhan yang berkepanjangan. Sekarang, negara ini dipimpin sementara oleh ekonom dan peraih Nobel Perdamaian 2006, Muhammad Yunus.

Bangladesh, terletak di Asia Selatan, memiliki sejarah panjang dan kompleks yang erat kaitannya dengan India, Pakistan, dan negara-negara sekitarnya.

Sejarah Negara Bangladesh

Wilayah Bangladesh, yang sebagian besar berupa delta yang dibentuk oleh sungai Gangga dan Brahmaputra, merupakan daerah yang strategis dan bersejarah di anak benua India. Di masa awalnya, berbagai kerajaan independen berkembang di wilayah yang dikenal sebagai Benggala, seperti Gangaridai, Vanga, Gauda, Pundra, dan Samatata.

BACA JUGA:Siapakah Penemu Kimia? Ternyata Ilmuwan Muslim dari Iran

BACA JUGA:Lomba 17 Agustus di Lampung: Dari Paku Sukha hingga Cukut

Pada abad ke-14, Shamsuddin Ilyas Shah memainkan peran penting dalam menyatukan banyak kerajaan ini. Selanjutnya, bangsa Mughal memperluas wilayah ini untuk membentuk Suba Bangalah, yang kemudian disebut Kepresidenan Benggala oleh pemerintah kolonial Inggris.

Pada tahun 1947, Inggris mengakhiri kekuasaan kolonialnya di India, membagi wilayah tersebut menjadi dua negara: India dan Pakistan. Pakistan sendiri dibagi menjadi dua wilayah: Pakistan Barat (sekarang Pakistan) dan Pakistan Timur (sekarang Bangladesh). Pada tahun 1971, Pakistan Timur memutuskan untuk merdeka dan menjadi negara baru bernama Bangladesh dengan ibu kota di Dhaka. Proklamasi kemerdekaan Bangladesh dilakukan pada 16 Desember 1971, dan Sheikh Mujibur Rahman menjadi presiden pertama negara tersebut. Menariknya, Sheikh Hasina, mantan Perdana Menteri Bangladesh yang menggantikan Muhammad Yunus, adalah putri dari Sheikh Mujibur Rahman.

Sistem Politik Bangladesh

Bangladesh menganut sistem pemerintahan parlementer. Kepala negara adalah presiden, sedangkan kepala pemerintahan adalah perdana menteri. Setelah pengunduran diri Perdana Menteri Sheikh Hasina, posisi tersebut saat ini dipegang oleh Muhammad Yunus sebagai perdana menteri sementara.

BACA JUGA:Kain Jumputan Palembang: Sejarah, Cara Membuat, dan Nilai Budayanya

Parlemen Bangladesh, yang dikenal sebagai Jatiya Sangsad, terdiri dari 350 kursi yang sebagian besar diisi melalui pemilihan langsung. Anggota parlemen menjabat selama lima tahun.

Di tingkat daerah, Bangladesh memiliki struktur pemerintahan yang terdiri dari divisi, distrik, upazila, thana, dan desa. Saat ini, terdapat 8 divisi, lebih dari 60 distrik, serta lebih dari 500 upazila dan thana. Desa, sebagai unit pemerintahan terkecil, jumlahnya sekitar 10.000.

Muhammad Yunus sebagai Perdana Menteri Sementara

Muhammad Yunus, yang resmi diangkat sebagai Perdana Menteri sementara pada Kamis (8/8), dikenal sebagai 'bankir bagi kaum miskin'. Yunus adalah seorang wirausahawan sosial dan bankir yang mempelopori keuangan mikro, sebuah konsep yang telah membantu mengurangi kemiskinan di Bangladesh dan diadopsi secara global. Selain itu, Yunus merupakan kritikus lama terhadap mantan Perdana Menteri Sheikh Hasina, dan diharapkan dapat membawa stabilitas bagi ekonomi Bangladesh.

Demikianlah gambaran singkat mengenai sejarah dan sistem politik Bangladesh serta peran Muhammad Yunus dalam situasi politik saat ini.

Kategori :