PLN Gelar Sertifikasi MHI, Perkuat Sinergi Manajemen dan Serikat Pekerja
Peserta IHT Sertifikasi Manager Hubungan Industrial PLN --
JAKARTA, KORANPRABUMULIHPOS.COM- PT PLN (Persero) Kantor Pusat Jakarta, gelat In House Training dan uji kompetensi Sertifikasi Manager Hubungan Industrial (MHI) bersertifikat BNSP resmi, yang diselenggarakan oleh Fresh Consultant.
Kegiatan berlangsung pada 1–4 Desember 2025 di Ragunan, Jakarta Selatan ini diikuti oleh peserta dari unsur manajemen dan serikat pekerja sebagai langkah strategis memperkuat kualitas hubungan industrial di lingkungan PLN.
Uji Kompetensi ini dilakukan dengan tujuan untuk merumuskan Strategi dan Kebijakan MSDM (Khususnya bidang Hubungan Industrial), Menyusun SOP / Alur Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial untuk Kasus Pelanggaran Peraturan Perusahaan /PKB, Membangun Komunikasi Organisasi (LKS Bipartit), Menyusun Skema Penyelesaian Mogok Kerja dan / atau Lockout dan Melaksanakan Proses PHK Karyawan.
Samsul Arifin, SH., MH, selaku Vice President Hubungan Industrial PT PLN (Persero), menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya pelatihan tersebut. Ia berharap sertifikat yang nantinya diperoleh tidak hanya menjadi formalitas, tetapi benar-benar menjadi sarana peningkatan kompetensi.
BACA JUGA:Turun ke Jalan, Vespa Peh Prabumulih Kumpulkan Donasi Rp12,4 Juta untuk Korban Bencana
BACA JUGA:HA Halim Didakwa Rugikan Negara Rp127,2 Miliar, Kuasa Hukum: Dakwaan JPU Hanya Berdasarkan Asumsi
“Kita berharap sertifikat ini tidak berhenti sebagai dokumen semata, tetapi menjadi kekuatan untuk membangun hubungan kerja yang produktif dan berkeadilan,” ujarnya.
Kegiatan ini dipandu oleh Didik, PIC Fresh Consultant, yang bertugas memastikan seluruh rangkaian pembinaan dan uji kompetensi berjalan lancar.
Didik mengucapkan terima kasih kepada PLN atas kepercayaan yang diberikan kepada Fresh Consultant sebagai penyelenggara. Ia berharap kerja sama ini dapat terus terjalin dalam berbagai pelatihan lainnya di masa depan.
Pembinaan dalam pelatihan ini menghadirkan David Muflihano, Ketua Umum P3HII, sebagai instruktur utama. Materi pembinaan mencakup penguatan konsep hubungan industrial modern, teknik komunikasi bipartit, hingga pendekatan dalam menyelesaikan dinamika ketenagakerjaan secara konstruktif.
BACA JUGA:Transparan dan Terbuka, Pemkot Prabumulih Lelang 13 Kursi Eselon II: ASN Se-Sumsel Bisa Ikut
BACA JUGA:Lahir dari Kas Masjid, BRI Kini Menjadi Raksasa Keuangan Nasional di Usia 130 Tahun
Para peserta mendapat pembekalan intensif sesuai standar nasional BNSP. Total terdapat 21 peserta, terdiri dari 14 orang dari unsur serikat pekerja dan 7 orang dari unsur pengusaha/manajemen.
Komposisi ini mencerminkan keseimbangan dan keseriusan kedua pihak dalam memperkuat pemahaman bersama mengenai hubungan industrial. Para peserta berasal dari berbagai daerah, mewakili unit-unit strategis PLN se-Indonesia.

