Malam semakin larut
Angin semilir lembut
Seolah berhenti memberi hormat
Dan mengucap salam kepada negeri tercinta
Sejenak lampu dipadamkan
Tampak taburan bintang di langit laksana permata
Mereka bertamasya
Menari-nari di angkasa
Begitu lama mereka bertahan hidup
Dengan berbekal ketabahan dan keikhlasan
Perjuangan mereka akhirnya terwujud
Meski setelah itu jatuh bangun menjaga merah putih
8. Pejuang Kemerdekaan
Karya: Rahmy Ardhie
Merah darahmu menggelora
Semangat juangmu membara
Tak pernah padam
Meski harus berkorban nyawa
Meski harus menderita
Kau telah memperjuangkan
Kemerdekaan Indonesia
Dengan perkasa
Dengan susah payah
Tanpa keluh kesah
Tak akan kami sia-siakan hasil
Perjuanganmu
Akan kami isi dengan membangun negeri
Agar Indonesia semakin mandiri
9. Perjuangan, Pahlawan
Karya: Rahmy Ardhie
Tercecer sudah merah darahmu
Mengucur tulus demi negeri
Melayang sudah nyawamu
Gugur syahid di pangkuan pertiwi
Kau berjuang membela negara dan agama
Berjuang melawan penjajah
Demi menumpas kezaliman
Menghapus duka nestapa dan air mata
Akhirnya yang kau damba tercipta
Perjuanganmu meraih merdeka
Terima kasih pahlawanku
Surga akan menjadi tempat kembalimu
10. Puisi Karawang Bekasi
Karya: Chairil Anwar
Kami yang kini terbaring antara Karawang-Bekasi
Tidak bisa teriak "Merdeka" dan angkat senjata lagi
Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami
Terbayang kami maju dan berdegap hari?
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu
Kenang, kenanglah kami
Kami sudah coba apa yang kami bisa
Tapi kerja belum selesai, belum apa-apa
Kami sudah beri kami punya jiwa
Kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu jiwa
Kami cuma tulang-tulang berserakan
Tapi adalah kepunyaanmu
Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan
Ataukah jiwa kami melayang untuk kemerdekaan, kemenangan dan harapan
Atau tidak untuk apa-apa
Kami tidak tahu, kami tidak bisa lagi berkata
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kenang-kenanglah kami
Menjaga Bung Karno
Menjaga Bung Hatta
Menjaga Bung Sjahrir
Kami sekarang mayat
Berilah kami arti
Berjagalah terus di garis batas pernyataan dan impian
Kenang-kenanglah kami
Yang tinggal tulang-tulang diliputi debu
Beribu kami terbaring antara Karawang-Bekasi