BANGKA KORANPRABUMULIHPOS.COM - Seekor pesut ditemukan mati terdampar di kawasan Pelabuhan Tanjung Kalian Mentok, Bangka Barat. Mamalia yang dilindungi ini terdampar akibat cuaca ekstrem.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, pesut tersebut telah terdampar di kawasan Dermaga Tanjung Kalian sejak dua hari lalu. Kondisinya sangat memprihatinkan, dengan luka-luka dan isi perut yang sudah terurai. Pesut tersebut memiliki panjang 1,8 meter dan berat 80 kilogram.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Bangka Barat, Yopie Mardiana, mengatakan pihaknya baru menerima laporan tentang pesut terdampar pada Kamis (1/8/2024) petang. Ia menambahkan, posisinya tepat di bawah dermaga sehingga sulit terlihat.
"Posisi pesut ini tepat di bawah Dermaga Tanjung Kalian, kemungkinan sudah dua hari di situ dan kondisinya sudah mati," ujarnya saat dikonfirmasi pada Kamis.
BACA JUGA:Ucok Abdulrauf Lantik Aprizal Hasyim Sebagai Pj Sekda Palembang
BACA JUGA:BPBD Sumsel Lakukan 107 Kali Water Bombing untuk Atasi Karhutla di Musi Banyuasin
Menurut Yopie, anggota DKP bersama pihak terkait langsung mengevakuasi pesut tersebut ke kawasan Batu Rakit, Kecamatan Mentok. Penyebab kematian pesut diduga karena terdampar dan tidak dapat kembali ke laut.
"Pesut terdampar karena cuaca ekstrem, angin dan gelombang besar yang menyebabkan terpisah dari rombongan. Penyebab kematian adalah terdampar di batuan atau daratan," jelasnya.
"Pesut kita evakuasi dan kubur di kawasan Batu Rakit. Ada luka di punggung dekat siripnya, kemungkinan terkena benturan batu," tambah Yopie.
Ia mengimbau warga agar segera melapor jika menemukan pesut terdampar, supaya dapat segera dievakuasi sebelum mati. Pesut adalah satwa yang dilindungi dan ada undang-undang yang mengatur perlindungannya.
"Pesut adalah satwa yang dilindungi, siapapun tidak boleh mengganggu pesut karena ada undang-undangnya. Jika ditemukan terdampar, tolong laporkan kepada kami atau pihak terkait lainnya," imbau Yopie. (*)