KORANPRABUMULOHPOS.COM- Triyatno Soleh, penggiat Komunitas PrabumaGGot Indonesia, mengakui bahwa komunitas nya sudah melakukan banyak hal untuk mengatasi sampah di Prabumulih. "Komunitas kami memang dibentuk untuk tiga tujuan," ujarnya.
Tujuan Pertama komunitas PrabumaGGot Indonesia, adalah membantu pemerintah mengatasi sampah. Kedua, membantu masyarakat terutama petani dan peternak dalam hal produksi pakan dan pupuk murah berkualitas, maupun sarana produksi yang aman bagi lingkungan. Dan yang ketiga adalah menggerakkan ekonomi sirkular.
Saat ini komunitas pengelola sampah yang didirikan di Prabumulih ini memprioritaskan sampah organik. Sampah sisa makanan dimanfaatkan untuk budidaya maggot BSF.
Sampah organik yang bukan sisa makanan atau tak bisa dijadikan pakan maggot BSF dijadikan kompos. Saat ini selain mulai merambah pengolahan sampah anorganik (terutama plastik) bersama INAgri, PrabumGGot mulai mengolah sampah biomassa kayu dan ranting maupun bahan organik keras lain untuk dijadikan mokusaku dan arang.
BACA JUGA:Deteksi Dini Kesehatan Siswa SDN 80 Prabumulih
BACA JUGA:Empat SMP di Prabumulih Dipimpin Plt Kepsek
“Pada intinya, semua yang dianggap orang lain sebagai sampah, masih bisa diolah dan dimanfaatkan. Ado gunonyo galo (semuanya ada manfaatnya),Memang saat ini kami masih mengolah dalam skala terbatas.” kata Yatno.
Meski demikian, pria yang juga aktif di gerakan pemuda dan organisasi sosial keagamaan ini juga memiliki harapan agar kedepannya dapat bekerjasama dengan berbagai pihak untuk dapat mensukseskan tujuan komunitas.
"Kedepan kami akan menggalang kerjasama dengan banyak pihak, terutama dari kelompok masyarakat lain, supaya dapat bersama-sama membangun Kota Prabumulih dari sektor ekonomi sirkular berbasis pengolahan sampah," harapnya.(05)