INDRALAYA, PRABUMULIH POS - Meski saat ini ada angkutan bus Damri, dan juga banyak travel yang lebih mentereng, ikut berpartisipasi menyediakan jasa angkutan mahasiswa dari Kampus Indralaya ke Palembang, ataupun arah sebaliknya dari kampus Bukit ke kampus Indralaya, bahkan dengan penawaran ongkos yang tidak murah,
Namun puluhan bus angkutan mahasiswa yang tergabung dalam Koperasi Organisasi Angkutan Darat (Organda) Provinsi Sumatera Selatan, terus melaksanakan aktivitasnya menyediakan jasa angkutan menarik penumpang, yang merupakan mahasiswa dari kampus Unsri.
Banyak cerita menarik yang dialami oleh para sopir bus angkutan mahasiswa, dari kampus Unsri ke Palembang, akan banyak yang hidup sebagai pengemudi bus yang sudah berumur ini.
Salah satunya seperti dituturkan Herman, salah seorang pengemudi bersangkutan mahasiswa yang sudah menjalankan profesi ini sejak tahun 1994 ini, mengatakan sampai sekarang masih terus beroperasi setiap hari selain hari libur.
BACA JUGA:Enam Calon Paskibraka Provinsi asal Kota Prabumulih Berhasil Lolos
BACA JUGA:Alumni Paket C Setara SMA Terus Bertambah
Para mahasiswa yang kuliah di Unsri, pulang pergi dari Palembang masih menjadi langganan setia nya. Khususnya yang tinggal di sekitar tempat tinggalnya di Plaju.
"Alhamdulillah sampai sekarang masih aktif ngangkut mahasiswa dari jalur Plaju ke Indralaya pagi hari, dan siangnya dari kampus Indralaya ke Palembang ada yang langsung minta antar ke kampus Unsri Bukit," tutur ayah lima anak ini.
Dia mengaku sampai saat ini dari 70 lebih unit kendaraan bus angkutan mahasiswa ini, terus beroperasi dengan sistem setoran kepada lembaga yang menaunginya. Yaitu koperasi organda Sumatera Selatan.
"Rata rata Setiap hari setor maksimal Rp 400ribu. Bisa dari setoran itulah yang pendapatan kita. Tapi alhamdulillah walaupun tidak begitu besar masih bisa memenuhi kebutuhan keluarga," kata Herman.
BACA JUGA:Alumni Paket C Setara SMA Terus Bertambah
BACA JUGA:Enam Calon Paskibraka Provinsi asal Kota Prabumulih Berhasil Lolos
Sebagai pengemudi dengan kendaraan yang sudah berumur, dia melakukan perawatan rutin untuk armada yang dibawanya. Karena pria ini mengutamakan keselamatan penumpang yang diangkutnya.
"Di terminal juga ada mekanik yang stand by, jadi ada kendala apapun yang dialami oleh pengemudi, langsung diperbaiki oleh mekanik. Meski harus mengeluarkan biaya pribadi, setidaknya kita merasa bahwa Armada yang kita bawa itu adalah aman untuk keselamatan diri sendiri dan orang lain," bebernya.