Potensi bencana banjir di wilayah Muratara, selalu terjadi saat itensitas curah hujan meningkat terutama di bagian uluan aliran sungai.
"Untuk daerah uluan itu banjirnya memang sebentar, tapi bahanyanya sering disertai longsor dan aliran arusnya air yang kuat," bebernya.
Untuk daerah yang terdampak di wilayah hilir aliran sungai seperti Kecamatan Rupit, Karang Dapo, dan Rawas Ilir.
"Yang paling lama, banjir itu biasanya terjadi di wilayah Rawas Ilir, karena banjir bisa bertahan sampai satu minggu bahkan lebih," tegasnya.
Saat ini anggota BPBD Muratara, terus siaga dan melakukan pemantauan lebih lanjut. Terkait potensi banjir susulan dari wilayah huluan sungai rawas.
Pemerintah Daerah mendapat informasi dari BMKG Provinsi Sumsel, jika potensi banjir dan peningkatan intensitas curah hujan di wilayah Provinsi Sumsel khususnya di wilayah Muratara, akan terus terjadi hingga akhir Mei 2024.
Sejumlah warga, di wilayah ilir aliran sungai Rawas, di Kabupaten Muratara.
Saat ini terus melakukan pemantauan potensi bencana banjir susulan, banjir kiriman dari wilayah Uluan. Baik melalui media sosial maupun kontak kerabat secara langsung.(sumeks/zul)