Tarian tradisional yang berasal dari Palembang ini berkembang luas hingga mencakup Sumatera Selatan.
Tari ini dibawakan oleh lima orang perempuan yang menggunakan pakaian khas Sumatera Selatan.
Tari Tanggai adalah salah satu tarian yang sudah ada sejak zaman dahulu tepatnya pada abad ke-5 Masehi. Dahulu tari ini digunakan untuk persembahan pengantar persajian kepada Dewa Siwa yang berisi buah dan beraneka ragam bunga.
Hal itu yang membuat tarian ini menjadi hal yang sakral. Tetapi seiring perkembangan zaman tepatnya memasuki tahun 1920, Tarian ini akhirnya digunakan untuk tujuan mencari jodoh oleh para Rasan Tuo di Palembang.
BACA JUGA:Ini 9 Wisata Pulau Cantik yang Bisa Buat Kamu Terpesona Karena Keindahan dan Keunikannya
BACA JUGA:Nih 3 Wisata yang Terkenal Angker, Bikin Adrenalin Kamu Terpacu
3. Tari Kebagh
Tarian ini biasanya digunakan pada saat acara acara resmi seperti saat resepsi pernikahan. Tari Kebagh diciptakan dengan tujuan memberikan hiburan yang diiringi dengan kenong dan rehab.
Walaupun Tarian Kebagh pernah sempat dilarang oleh Pemerintahan kolonial Belanda pada tahun 1940, tetapi tarian ini masih terpelihara dan diajarkan secara turun temurun.
4. Tari Sambut Silampari
Tari Sambut Silampari mulai berkembang pada tahun 1950 di Provinsi Sumsel.
Tarian ini digunakan sebagai tarian penyambutan pada tamu kehormatan di acara hajatan, acara resmi Pemerintahan, dan lain lain.
BACA JUGA:SEREM! Nih 3 Tempat Wisata Terlarang Dikunjungi, Bisa Bisa Bikin Pendek Umur
BACA JUGA:Genjot Wisata Lokal, RI Mau 'Disuntik' Bank Dunia Rp 466 M
Konon katanya dahulu tarian ini dibawakan oleh 7 peri yang turun ke bumi sebagai hiburan masyarakat disebuah hajatan, ketika selesai dibawakan, peri peri tersebut langsung menghilang kembali ketempat asalnya.
5. Tari Tepak Keraton