Dukung Ciptakan Ekonomi Sirkular

Rabu 06 Mar 2024 - 00:58 WIB
Reporter : Ros
Editor : Tedy

PRABUMULIH - PT Perta Samtan Gas berkomitmen mendukung ekonomi sirkular di Kota Prabumulih, baik melalui bank sampah, budidaya maggot, maupun pertanian organik berbasis pengelolaan limbah hasil pertanian.

Komitmen ini disampaikan oleh Harry Maradona selaku External Relation Officer PT Perta-Samtan Gas dalam temu mitra binaan CSR di Kebun Agrowisata Nanas Kota Prabumulih, 4 Maret 2024.

Program CSR perusahaan migas ini memang fokus pada pemberdayaan ekonomi dan pemulihan lingkungan. Beberapa program yang telah dilakukan berhasil mengantarkan wilayah binaan mendapat penghargaan tingkat nasional.

Diantaranya penghargaan Kampung Iklim (Proklim) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia untuk Desa Pangkul dan Kelurahan Gunung Ibul Barat.

BACA JUGA:Sambut Ramadhan, Kelurahan PPT Gelar Ruwahan

”Sejak 2019, program CSR kita sudah mengarah ke pemberdayaan ekonomi melalui pengelolaan sampah. Di Desa Pangkul, kita membina anak-anak muda untuk membangun bank sampah dan kegiatan pengomposan bahan organik untuk mendukung pertanian sayur. 

Sebagaimana diketahui, Pangkul merupakan sayuran utama di Prabumulih. Di Kelurahan Gunung Ibul, kita mendukung penggiat budidaya maggot BSF dan cacing tanah untuk mengatasi sampah di pemukiman,” papar Harry.

Memasuki tahun 2024 ini, menurut Harry, perusahaan berencana memperluas wilayah binaan sekaligus menambah jumlah penerima manfaat program CSR. 

Terutama, wilayah kelurahan Karang Jaya yang memiliki potensi agrowisata nanas untuk menggerakkan ekonomi sirkular dengan pengolahan limbah hasil perkebunan buah ikonik Prabumulih ini. 

BACA JUGA:Pasokan Pangan Aman, Harga Tidak Aman

”Sebagai contoh, limbah kulit nanas bisa diolah jadi pakan larva atau maggot BSF yang nantinya menghasilkan pakan ternak maupun kompos untuk mendukung pertanian nanas organik," jelasnya.

Sementara itu, Kasi Kajian Dampak Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Prabumulih Yayuk Suhartatik menyambut baik rencana kegiatan CSR perusahaan migas ini. 

Terutama terkait pengelolaan sampah yang menjadi problem serius untuk diatasi. Yayuk menyarankan agar kegiatan CSR PT Perta-Samtan Gas juga diarahkan pada aksi-aksi adaptasi maupun mitigasi perubahan iklim di tingkat tapak. 

Diantarnya, pengolahan sampah dengan prinsip 3R (reduce, reuse, recycling), pemanfaatan pekarangan untuk ketahanan pangan, konservasi tanah dan air, hingga pertanian organik. 

”Dengan demikian, daya lenting masyarakat terhadap perubahan iklim dapat diperkuat. Apalagi bagi masyarakat petani nanas yang pasti akan terpengaruh langsung akibat iklim yang berubah,” terang Yayuk.

Kategori :