Sedangkan pada ayat 145, diterangkan identitas Islam sebagai agama yang tidak meniru-niru agama lainnya.
Islam ialah agama yang secara lugas menjelaskan perbedaan keyakinan (iman) antar umat manusia.
Adapun perbedaan itu, Islam sangat mengedepankan toleransi, yaitu tidak memaksakan umat agama lain untuk beribadah sesuai aturan Islam.
“Dan sesungguhnya jika kamu mendatangkan kepada orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat dan Injil), semua ayat (keterangan), mereka tidak akan mengikuti kiblatmu, dan kamu pun tidak akan mengikuti kiblat mereka, dan sebahagian mereka pun tidak akan mengikuti kiblat sebahagian yang lain. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti keinginan mereka setelah datang ilmu (pengetahuan tentang Islam) kepadamu, sesungguhnya kamu kalau begitu termasuk golongan orang-orang yang lalim.”
Dari ayat tersebut dapat dipahami bahwa Allah SWT telah memberikan petunjuk kepada Rasulullah SAW tentang golongan yang akan setia.(*)