Pajak Ringan, Pedagang Kecil Tidak Terbebani
Hal menarik lainnya adalah biaya administrasi atau potongan pajak penggunaan QRIS yang sangat ringan. Arifalman menyebut hanya dikenakan sekitar Rp2.500 per tahun, jumlah yang menurutnya sangat kecil dibandingkan dengan manfaat besar yang diperoleh.
BACA JUGA:BRI Konsisten Beri Apresiasi Anggota dan Tenaga Pendukung Paskibraka Nasional
BACA JUGA:BRI Group Sabet 3 Penghargaan Bergengsi di Euromoney Awards for Excellence 2025
“Potongannya kecil sekali, tidak memberatkan. Justru lebih untung karena transaksi jadi lebih lancar dan pelanggan senang,” tuturnya sambil tersenyum.
Dukungan terhadap UMKM di Era Digital
Pengalaman Arifalman sejalan dengan komitmen Bank Rakyat Indonesia (BRI) dalam memperluas akses digitalisasi bagi pelaku usaha kecil dan menengah. Melalui layanan QRIS, BRI mendorong UMKM untuk beradaptasi dengan era cashless society, sekaligus memperluas jangkauan pasar.
Dengan QRIS, pedagang tidak perlu lagi khawatir uang palsu, risiko pencurian, atau kerepotan menyimpan uang tunai. Semua transaksi tercatat, aman, dan bisa dipantau melalui sistem digital. Hal ini memberikan kepercayaan lebih bagi konsumen untuk berbelanja di warung maupun usaha kecil.
Masa Depan Transaksi Digital di Daerah
Kisah sukses Rumah Makan Minang Saiyo membuktikan bahwa digitalisasi keuangan tidak hanya untuk bisnis besar, tetapi juga sangat bermanfaat bagi usaha kecil di daerah. Di tengah perubahan gaya hidup masyarakat yang semakin terbiasa dengan pembayaran non-tunai, QRIS hadir sebagai jembatan yang mempermudah transaksi antara pedagang dan pelanggan.
BACA JUGA:BRI Group Sabet 3 Penghargaan Bergengsi di Euromoney Awards for Excellence 2025
BACA JUGA:QLola by BRI Cetak Transaksi Rp5.970 Triliun, Pengguna Tumbuh 41%
Arifalman pun berharap semakin banyak pelaku UMKM yang memanfaatkan layanan ini. “Kalau sudah coba, pasti ketagihan karena praktis sekali. Saya sendiri sekarang lebih nyaman dengan QRIS dibanding terima uang tunai,” pungkasnya.