KORANPRABUMULIHPOS.COM – Upaya Nvidia untuk kembali memasarkan chip H20 ke China menghadapi hambatan baru. Meski pemerintah Amerika Serikat sempat memberi izin penjualan, kini justru otoritas Beijing menilai chip tersebut berpotensi menimbulkan risiko keamanan nasional.
Mengutip laporan CNBC, pemerintah China disebut khawatir chip AI itu memiliki celah seperti backdoor atau teknologi pelacakan jarak jauh. Akibatnya, Nvidia dilaporkan meminta mitra manufakturnya, termasuk Amkor Technology di Arizona (pengemasan chip), Samsung (pemasok memori), serta Foxconn, untuk menangguhkan produksi H20.
“Kami terus menyesuaikan rantai pasokan untuk merespons kondisi pasar,” ujar juru bicara Nvidia menanggapi isu tersebut.
CEO Nvidia Jensen Huang juga mengakui pihaknya telah menerima pertanyaan dari pemerintah China soal kemungkinan backdoor. Ia menegaskan perusahaan membantah adanya fitur tersembunyi, dan saat ini masih berdialog dengan otoritas Beijing untuk mencari solusi.
Bulan lalu, China bahkan mengirimkan pemberitahuan resmi kepada perusahaan teknologi besar seperti ByteDance, Alibaba, dan Tencent agar menghentikan pemesanan chip H20 hingga proses tinjauan keamanan nasional selesai.
Padahal, chip H20 yang dibuat khusus untuk pasar China bukanlah model tercanggih Nvidia, namun tetap tergolong mutakhir karena dirancang sesuai aturan ekspor AS.
Situasi ini memperlihatkan semakin sulitnya Nvidia menjalankan bisnis di tengah ketegangan dagang Washington–Beijing. Para analis menilai langkah China bisa menjadi bagian dari strategi memperkuat kemandirian industri semikonduktor dalam negeri. (*)