PRABUMULIH,KORANPABUMULIHPOS.COM – Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumatera Selatan, gelar kegiatan sosialisasi kurikulum berbasis cinta yang digelar oleh Jumat, 22 agustus 2025.
Kepala Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Prabumulih, Nelly Septiana, M.PdI, turut hadir dalam giat ini, bersama para kepala madrasah, pengawas, serta pejabat struktural Kemenag se-Sumsel.
Kurikulum berbasis cinta merupakan inovasi pendidikan yang menekankan nilai kasih sayang, kepedulian, dan pendekatan humanis dalam proses pembelajaran.
Program ini digagas Kemenag untuk menumbuhkan karakter peserta didik agar tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga berakhlak mulia dan memiliki empati sosial.
BACA JUGA:MAN 1 Prabumulih dan Prabumulih Pos Semarakkan HUT RI Melalui Peningkatan Literasi Sekolah
BACA JUGA:Sejarah Panjang MAN 1 Kota Prabumulih: Dari Swasta Ash-Shodiqin hingga Menjadi Madrasah Negeri Unggulan
Dalam kesempatan itu, Kepala Kanwil Kemenag Sumsel menegaskan pentingnya penerapan kurikulum ini sebagai upaya membangun generasi yang berlandaskan moderasi beragama dan nilai kebangsaan.
“Cinta menjadi dasar dalam pendidikan. Guru harus mampu menanamkan semangat itu kepada anak didik sehingga lahir generasi yang tidak hanya pintar, tapi juga penuh kasih sayang dan tanggung jawab,” ujarnya.
Kepala MAN 1 Prabumulih, Nelly Septiana MPdI, menyambut positif sosialisasi tersebut. Menurutnya, kurikulum berbasis cinta sejalan dengan visi madrasah dalam mencetak siswa yang berprestasi sekaligus berkarakter Islami.
“Kami sangat mendukung gagasan ini. Madrasah harus menjadi ruang yang menyejukkan, tempat peserta didik merasa dihargai, didampingi, dan dibimbing dengan penuh cinta,” ungkapnya.
BACA JUGA:Kemenag Buka 300 Kuota Kursus Bahasa Inggris Gratis untuk Guru MI, Catat Cara Daftarnya!
BACA JUGA:RIG Merah Putih: Simbol Kemandirian Energi dan Kebangkitan Teknologi Nasional
Ia menambahkan, pihaknya akan segera menindaklanjuti sosialisasi ini dengan melakukan rapat internal bersama guru-guru MAN 1 Prabumulih.
Harapannya, konsep kurikulum berbasis cinta dapat diimplementasikan secara nyata dalam kegiatan belajar mengajar.
Sosialisasi ini juga diisi dengan diskusi interaktif dan berbagi praktik baik dari sejumlah madrasah yang telah mencoba mengintegrasikan pendekatan cinta dalam pembelajaran.
Kegiatan tersebut diakhiri dengan komitmen bersama seluruh kepala madrasah yang hadir untuk mendukung penuh penerapan kurikulum berbasis cinta di lingkungan pendidikan madrasah.
Hal ini diharapkan menjadi langkah strategis dalam mencetak generasi muda yang cerdas, santun, dan berkarakter kuat.