PALEMBANG - Penanganan bencana terdapat empat fase menurut Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel.
Sekda Sumsel SA Supriono menjelaskan bahwa mengenai penanganan bencana terdiri dari empat fase.
Fase pertama adalah penanganan kondisi terkini yakni menangani peristiwa yang telah terjadi.
BACA JUGA:Pengamen Liar Bikin Ulah ke Sopir Truk di Exit Tol Kramasan, Aksinya Terekam CCTV
"Seperti penanganan kesehatan, bantuan pangan cepat, dan dapur, harus segera dilakukan, dan kita sudah melaksanakannya secara terstruktur," jelasnya kepada awak media pada Minggu 14 Januari 2024.
Selanjutnya fase yang kedua, yakni melakukan survei tingkat kerusakan konstruksi.
Seperti misalnya, sehubungan dengan bencana banjir di Muratara. Diketahui saat ini, terdapat delapan jembatan yang rusak akibat banjir baru-baru ini.
BACA JUGA:Terkena Banjir Sekolah di Kabupaten Muaraenim Diliburkan
"Kemarin, kami sudah berkoordinasi dengan Bupati untuk memerintahkan Kepala Dinas PU untuk melakukan pendataan jumlah jembatan yang rusak," tutur Supriono.
Lalu yang ketiga, adalah relokasi sementara, termasuk sekolah agar tetap beroperasi seperti biasa.
"Kemudian fase yang keempat mencakup pendataan keseluruhan untuk pengusulan penanganan pasca bencana kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)," tegasnya.
Pj Gubernur Sumsel, Dr Agus Fatoni mengimbau seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) agar bekerja sama dalam mengatasi masalah banjir.
Agus Fatoni telah menghimpun OPD untuk Rapat Penanganan Bencana dan Kegiatan Prioritas bersama Kepala OPD Sumsel.
"Saya merasa perlu karena bencana semakin banyak dan kita harus bekerja sama, tidak sendirian," ungkapnya.
Menurut Agus Fatoni, dalam penanggulangan bencana, prioritas utama adalah memberikan bantuan, layanan kesehatan, dan dukungan lainnya dengan melibatkan semua pihak, termasuk perusahaan.