PRABUMULIH, KORANPRABUMULIHPOS.COM — Angin duka berembus kencang di rumah keluarga Imanudin, warga Kelurahan Majasari, Prabumulih Selatan Kota Prabumulih.
Impian dan harapan mereka mendadak runtuh pada malam kelabu, Selasa 5 Agustus 2025. Gustiranda (16), putra sulung yang tengah menapaki masa remaja di bangku SMA, ditemukan tak bernyawa setelah tenggelam di Kolam Waituki Pertamina (D2K), Talang Jimar, Prabumulih Timur.
Kisah tragis itu bermula dari aktivitas sederhana—memancing bersama lima sahabatnya: Jaki, Dani, Deal, Diki, dan Noval. Sekitar pukul 17.00 WIB, tawa riang anak-anak muda itu bergema di tepi kolam. Namun suasana berubah mencekam ketika Gustiranda tercebur ke air dan menghilang dalam sunyi.
Upaya penyelamatan dilakukan oleh teman-temannya, namun arus tak bersahabat menelan tubuh muda itu dalam sekejap. Dengan panik, mereka meminta pertolongan warga sekitar. Laporan cepat pun diterima oleh jajaran Polsek Prabumulih Timur dan tim Damkar BPBD Kota Prabumulih.
BACA JUGA:Liburan Berakhir Tragis, Remaja Prabumulih Tenggelam di Sungai Lubuk Guo
BACA JUGA:Tubuh Icha Ditemukan Tersangkut di Jembatan: Tenggelam saat Main di Sungai Kelekar Prabumulih
Tak butuh waktu lama, pada pukul 21.30 WIB, regu penyelamat bergerak ke lokasi. Dalam hening malam, pencarian pun dimulai. Dan tepat pukul 22.00 WIB, tubuh Gustiranda ditemukan tak bernyawa—dingin, kaku, dengan tanda-tanda khas korban tenggelam: bibir membiru, tangan dan kaki pucat membisu.
Jenazah segera dibawa ke Rumah Sakit Pertamina. Dari hasil visum dokter, dipastikan tidak ada tanda-tanda kekerasan. Kepolisian memastikan bahwa ini adalah musibah murni, tanpa unsur pidana.
,“Kami menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga. Kami telah melakukan penanganan sesuai prosedur, dan berkoordinasi dengan berbagai pihak agar proses berjalan lancar," kata Kapolsek Prabumulih Timur, AKP Suganda.
Sang ayah, Imanudin—seorang buruh harian—hanya bisa memeluk keperihan. Dengan langkah berat, ia membawa pulang jenazah anak yang dicintainya ke rumah untuk dimakamkan.
BACA JUGA:Kapolres Ogan Ilir Imbau Masyarakat Waspadai Bahaya Tenggelam Setelah Tiga Anak dan Lansia Meninggal
BACA JUGA:Dua Bocah Tenggelam saat Bermain di Sungai Rawa Ogan Ilir
Kepala BPBD Prabumulih, Sriyono SH, turut mengapresiasi sigapnya Tim Regu B Posko Delinom dalam evakuasi ini. “Semoga kejadian ini menjadi peringatan bagi kita semua. Kita harus lebih berhati-hati, terutama di sekitar lokasi berbahaya seperti kolam dalam,” ujarnya lirih.
Dan malam itu, Prabumulih tak hanya kehilangan satu nyawa muda. Ia kehilangan cahaya harapan yang seharusnya masih menyala lama.(*)