“Alhamdulillah, saya juga rutin donor. Kalau ada kegiatan, saya selalu ingin ikut. Tapi terkadang saya lupa bahwa saya baru donor beberapa minggu lalu. Untung ada staf yang mengingatkan,” ujarnya sambil tersenyum.
BACA JUGA:Palembang Kekurangan Ribuan Kantong Darah Setiap Bulan, Warga Didorong Rutin Donor
BACA JUGA:Kejari Banyuasin Dalami Dugaan Penyimpangan Dana Hibah PMI, 40 Saksi Sudah Diperiksa
Lebih lanjut, Dewi menyampaikan bahwa donor darah tidak hanya memberikan manfaat kepada penerima, tetapi juga berdampak positif terhadap kesehatan si pendonor. Ia menjelaskan bahwa dengan menyumbangkan darah, tubuh akan terangsang untuk memproduksi darah baru, sehingga proses regenerasi sel darah merah berjalan lebih optimal.
“Dengan mendonor, kita bisa sekaligus melakukan deteksi dini terhadap kondisi kesehatan kita. PMI selalu melakukan pemeriksaan awal, termasuk tekanan darah, kadar hemoglobin, dan golongan darah,” tambahnya.
Selain itu, donor darah juga dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke, menjaga keseimbangan zat besi dalam tubuh, serta memberikan rasa kepuasan emosional karena telah membantu sesama.
Dewi berharap, kegiatan seperti ini tidak berhenti sebagai seremoni tahunan semata, melainkan menjadi gerakan yang konsisten di berbagai lapisan masyarakat. Ia juga mengajak sekolah-sekolah lain untuk mengikuti jejak SMAN 6 Palembang dalam mengedukasi dan melibatkan siswa dalam aksi kemanusiaan.
“Kalau setiap sekolah bisa rutin menggelar donor darah, dan para siswanya terlibat aktif, maka lambat laun kita bisa mengejar target kebutuhan darah di kota ini. Saya optimistis, dengan gotong royong dan kesadaran bersama, tidak ada lagi pasien yang terlambat mendapat transfusi,” tegasnya.
Sebagai informasi, kegiatan Donor Darah Massal Spectarion 2025 ini merupakan bagian dari program sosial tahunan yang diinisiasi oleh OSIS SMAN 6 Palembang, bekerja sama dengan PMI Kota Palembang. Ratusan siswa, guru, serta warga sekitar turut ambil bagian dalam aksi kemanusiaan tersebut.