Kadinkes Sebut Tim RS Melanggar UU Kesehatan Terkait Penolakan Anak Wali Kota Prabumulih di RS Swasta

Minggu 27 Jul 2025 - 22:54 WIB
Reporter : Ros
Editor : Ros Suhendra

Djoko juga mengingatkan bagaimana perasaan para petugas medis jika kejadian serupa menimpa keluarga mereka.

BACA JUGA:Dinkes Prabumulih Awasi Apotek, 41 Kantongi SIA dan SIPA

BACA JUGA:Kades dan Camat RKT Cek Lahan, Bibit Sawit Bantuan Walikota Cak Arlan sudah Ditanam

“Kalau anak sendiri yang terluka dan berdarah terus, pasti cemas juga. Kepala ini nyawa kita,” tandasnya.

Kadinkes menegaskan kepada seluruh rumah sakit dan tenaga medis di Prabumulih untuk tidak pernah menolak pasien, baik warga setempat maupun dari luar kota, meskipun pasien tidak memiliki BPJS.

“Prabumulih punya Jaminan Kota yang sudah dianggarkan. Tolong jangan ada penolakan lagi, pemerintah ingin semua warga merasakan pelayanan kesehatan yang layak,” kata Djoko.

Djoko juga mencontohkan, saat kejadian tersebut, ada seorang ibu hamil yang akhirnya tetap mendapat ruangan dan pelayanan setelah diurus.

BACA JUGA:Wako Cak Arlan Minta Dokter dan Tenaga Kesehatan RSUD Prabumulih Tingkatkan Mutu Layanan Kesehatan

BACA JUGA:Cetak Quintrick, Wali Kota Prabumulih Cak Arlan Jadi Bintang Kemenangan 11-3 Lawan Tim Kades!

“Kalau pasien BPJS kelas 1, sesuai aturan bisa naik satu tingkat kalau dibutuhkan, dan itu jangan dihambat,” terangnya.

Ia menegaskan bahwa visi Wali Kota H Arlan dan juga Presiden adalah memastikan pelayanan kesehatan dapat dirasakan seluruh masyarakat, terutama yang kurang mampu.

“Ini jadi pengingat bagi kita semua, kesehatan adalah hak semua orang, tidak boleh dipersulit,” pungkas Djoko.

Diberitakan sebelumnya, insiden ini terjadi Kamis malam (24/7/2025). Anak Wali Kota mengalami luka cukup serius di kepala dan mengalami pendarahan.

BACA JUGA:Tinjau Jalan Rusak, Cak Arlan jadi Sopir Deru: Minta Pertamina Segera Lakukan Perbaikan

BACA JUGA:Hasil Seleksi PPPK Tahap II Prabumulih Belum Diumumkan, Cak Arlan: Tunggu Dulu

Namun, ketika dibawa ke RS AR Bunda, penanganan medis diduga ditunda hingga keesokan hari. Walikota yang datang tanpa ajudan hanya bersama istrinya pun kecewa dan memindahkan anaknya ke rumah sakit lain, yang akhirnya langsung menangani hingga harus menjalani 12 jahitan.

Kategori :