KORANPRABUMULIHPOS.COM – Google kembali menggebrak dunia kecerdasan buatan (AI) dengan merekrut sejumlah talenta dari startup AI kenamaan, Windsurf, termasuk dua pendirinya, Varun Mohan dan Douglas Chen. Aksi ini membuat OpenAI terpaksa membatalkan rencana akuisisi mereka terhadap startup tersebut.
Menurut laporan TechCrunch pada Selasa (15/7/2025), Google mengalokasikan dana hingga USD 2,4 miliar (sekitar Rp 38 triliun) untuk membajak para petinggi dan staf R&D dari Windsurf. Sebelumnya, OpenAI telah menyiapkan dana USD 3 miliar untuk mengakuisisi Windsurf, namun rencana tersebut kini resmi dibatalkan.
Namun, Google – melalui divisi AI-nya, Google DeepMind – tidak membeli atau menginvestasikan dana ke dalam Windsurf secara langsung. Mereka hanya membeli lisensi non-eksklusif atas teknologi milik Windsurf, yang artinya Windsurf masih dapat menjual lisensinya ke pihak lain.
“Kami sangat antusias menyambut sejumlah talenta terbaik dalam pengkodean AI dari tim Windsurf ke Google DeepMind. Bersama mereka, kami akan terus mengembangkan agen pengkodean AI dan membawa manfaat Gemini ke lebih banyak developer,” ujar Chris Pappas dari Google DeepMind, dikutip dari TechCrunch.
Aksi Google ini memperlihatkan semakin ketatnya persaingan antar raksasa teknologi dalam merebut sumber daya manusia terbaik di bidang AI. Bahkan, Meta pun dikabarkan ikut dalam persaingan dengan menawarkan berbagai insentif besar untuk menarik talenta dari OpenAI.
Salah satu langkah Meta yang paling menonjol adalah merekrut Alexandr Wang, pendiri Scale AI, untuk memimpin pengembangan AI mereka, yang merupakan bagian dari investasi sebesar USD 14,3 miliar ke startup tersebut.
Windsurf sendiri dikenal lewat pendekatan "vibe coding", yakni pemanfaatan teknologi AI generatif dalam proses penulisan kode. Konsep ini mulai diadopsi luas, menghasilkan peningkatan pendapatan baik bagi Windsurf maupun para pesaingnya seperti Cursor. (*)