Kemensos Ungkap 1,3 Juta Rekening Gagal Terima Bansos: Ini Langkah Strategis yang Disiapkan

Jumat 20 Jun 2025 - 06:08 WIB
Reporter : Dina M
Editor : Ros Suhendra

JAKARTA, KORANPRABUMULIHPOS.COM – Kabar tak mengenakkan bagi masyarakat penerima bantuan sosial. 

Betapa tidak,saat ini penyaluran bantuan sosial (bansos) yang belum sepenuhnya tersampaikan kepada masyarakat. 

Nah, terkait hal itu Pemerintah melalui Kementerian Sosial (Kemensos) tengah memperkuat koordinasi dengan berbagai pihak.

Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengungkapkan bahwa lebih dari satu juta rekening penerima manfaat mengalami kendala dalam penyaluran bansos Program Keluarga Harapan (PKH) dan bantuan sembako.

BACA JUGA:Bank Sumsel Babel Tebar Dividen Rp237,9 Miliar, Laba 2024 Tembus Rp475,8 Miliar

BACA JUGA:Final Audisi DA7 Semakin Sengit! Arya Adik Lady Rara Tersenggol, Della Jadi Harapan Terakhir Prabumulih

Penyaluran bansos pada triwulan kedua tahun ini menggunakan basis Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN), sebagai bagian dari upaya pembaruan data sosial secara nasional. 

Gus Ipul, sapaan akrab Mensos, menyebutkan bahwa hingga saat ini, 80 persen dari total penerima PKH atau sekitar 7,9 juta keluarga telah menerima bantuan, sementara penyaluran sembako sudah mencapai lebih dari 14 juta keluarga atau sekitar 78 persen.

 “Kami optimis penyaluran ini tuntas minggu ini, kecuali untuk sekitar 1,3 juta rekening yang tercatat gagal salur,” tegas Gus Ipul dalam konferensi beres pers, Kamis 19 Juni 2025.

Penyebab Gagal Salur: Rekening Tidak Aktif dan Ketidaksesuaian Data

Masalah utama yang ditemukan dalam proses penyaluran bansos adalah rekening tidak aktif, tidak ditemukan, hingga ketidaksesuaian antara nama dan nomor rekening.

BACA JUGA:53 Ribu Lebih Jemaah Telah Tiba di Tanah Air, Gelombang Pemulangan Terus Berlanjut

BACA JUGA:Waspadai COVID-19 Saat Ibadah Haji: 32 Jemaah Indonesia Positif, Kemenkes Imbau Protokol Ketat

Untuk mengatasi hal ini, Kemensos melakukan koordinasi intensif dengan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dan membuka opsi koordinasi lebih lanjut dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) guna menelusuri keabsahan rekening-rekening bermasalah.

 “Kami perlu memastikan apakah rekening-rekening itu memang layak untuk menerima transfer, atau justru ada kejanggalan yang perlu ditindaklanjuti,” jelasnya.

Kategori :