Ratusan Takmir Masjid di Kota Prabumulih Mengikuti Pelatihan Pengelolaan Kurban

Sementara itu, drh Hj Nora Gustina selaku Pengawas Kesehatan Hewan menjelaskan bahwa pelatihan ini tidak hanya fokus pada aspek syar’i, tetapi juga pada kesejahteraan hewan (kesrawan).

“Pemotongan hewan qurban harus memperhatikan aspek ASUH. Jadi, tidak hanya sah secara agama tetapi juga sehat dan aman untuk dikonsumsi,” ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa karena keterbatasan kapasitas, belum semua pengurus masjid bisa diikutsertakan dalam kegiatan ini. Namun, ke depannya, pelatihan akan diperluas dengan menggandeng berbagai pihak seperti Juru Sembelih Halal (Juleha), Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia cabang Sumatera Selatan, serta pengawas Kesmafet.(*)