PRABUMULIH - Dalam penerapan Kurikulum Merdeka di satuan pendidikan, guru bebas melaksanakan proses pembelajaran di manapun, agar dapat menemukan kenyamanan kepada para siswa dalam proses pembelajaran sehingga pelajaran yang disampaikan bisa diserap oleh para siswa.
Seperti di SMPN 5 Prabumulih, para siswa juga bebas melaksanakan kegiatan pembelajaran di ruang terbuka di sekolah. Beberapa saung dan pojok baca yang ada di lingkungan sekolah, juga menjadi tempat yang tepat untuk belajar.
"Semua tempat adalah sekolah. Dimanapun belajarnya, yang penting komunikaai antar guru dan siswa lancar. Tujuan pembelajaran dan capaian pembelajaran bisa di raih. Jadi Pelaksanaan pembelajaran tidak terbatas ruang dan waktu," ujar Kepala SMPN 5 Prabumulih, Nuraisyah Yany SPd MSi.
BACA JUGA:SMPN 13 Harus Segera dipimpin Oleh Kepsek Definitif
Menurut wanita ini, penerapan kurikulum Merdeka sangat fleksibel, menuntut para guru lebih kreatif dan inovatif untuk menyampaikan materi pelajaran pada siswa. Juga harus menyelesaikan dengan karakter masing masing siswa, sesuai dengan minat dan bakatnya.
Pada intinya tercapainya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Dimana para siswa belajar sesuai dengan hoby dan membentuk karakter para siswa sesuai dengan skillnya masing masing. "Makanya dibeberapa waktu tertentu, dilakukan pagelaran bersama sama tentang projek penguatan profil pelajar Pancasila, yang dikaitkan dengan kehidupan secara nyata. Seperti baru baru ini, SMPN 5 Prabumulih menggelar pemilihan OSIS yang dikaitkan dengan P5, sebagai sarana demokrasi yang nanti akan dihadapi oleh para siswa dimasa depan," tukasnya.(05)