Emak - Emak harus Tahu! Ini 10 Mitos dan Fakta Tentang Imunisasi

Selasa 18 Feb 2025 - 17:10 WIB
Reporter : Ros
Editor : Ros Suhendra

Imunisasi dapat menyebabkan efek samping ringan seperti demam atau rasa tidak nyaman di area suntikan. Namun, gejala-gejala ini biasanya sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari. Belum ada bukti medis yang menunjukkan bahwa vaksin menyebabkan penyakit.

3: Vaksin Mengandung Zat Berbahaya

Vaksin terbuat dari komponen yang aman dan telah teruji. Komponen utama vaksin adalah antigen yang dapat merangsang pembentukan antibodi, sementara komponen tambahan seperti pengawet dan zat penstabil digunakan untuk menjaga vaksin tetap efektif selama penyimpanan dan distribusi.

4: Imunisasi Hanya Perlu Sekali Seumur Hidup

Imunisasi tidak hanya diberikan sekali, melainkan harus dilakukan sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Imunisasi berguna untuk melindungi anak dari infeksi yang bisa berisiko serius.

5: Anak Sehat Tidak Perlu Imunisasi

Meskipun anak terlihat sehat, sistem kekebalan tubuh mereka belum berkembang sempurna pada usia dini. Imunisasi penting untuk membantu memperkuat daya tahan tubuh anak terhadap penyakit menular.

BACA JUGA:239 Kepala Daerah Jalani Pemeriksaan Kesehatan, Wamendagri: Pantau Kondisi Fisik & Kesehatan Dasar

BACA JUGA:Konsumsi Mie Instan Terlalu Sering? Ini Dampaknya bagi Kesehatan Tubuh

6: ASI Bisa Menggantikan Imunisasi

ASI memang memberikan perlindungan dasar, namun tidak cukup untuk mencegah penyakit tertentu. Vaksinasi memberikan perlindungan spesifik yang tidak dapat diberikan oleh ASI.

7: Vaksin Tidak Efektif dalam Mencegah Penyakit

Vaksin telah terbukti efektif dalam mencegah banyak penyakit berbahaya. Misalnya, penyakit cacar telah punah berkat vaksinasi, dan wabah polio serta campak dapat dikendalikan di banyak negara.

8: Imunisasi Menyebabkan Autisme

Tidak ada bukti ilmiah yang menghubungkan imunisasi dengan autisme. Vaksin yang diberikan dalam program imunisasi nasional telah diuji ketat dan disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

9: Kekebalan Tubuh Alami Lebih Baik

Kategori :