Surplus Beras 238 Ribu Ton, OKI Siap Dukung Swasembada Pangan Nasional

Sabtu 18 Jan 2025 - 11:30 WIB
Reporter : Dina M
Editor : Ros Suhendra

KAYUAGUNG, KORANPRABUMULIHPOS.COM – Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) berhasil mencatatkan surplus beras mencapai 238.007 ton pada tahun 2024, menjadikannya salah satu pusat penghasil pangan utama di Sumatera Selatan.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Kabupaten OKI, Ir Sahrul, MSi, mengungkapkan bahwa produksi padi di daerah ini pada 2024 tercatat mencapai 567 ribu ton gabah kering giling (gkg), yang setara dengan sekitar 325 ribu ton beras. Jumlah ini jauh melebihi kebutuhan beras untuk 807 ribu jiwa penduduk OKI, yang tercatat sebesar 87.973 ton.

"Kami mengalami surplus 238 ribu ton beras pada 2024, yang sebagian besar telah kami kirimkan ke daerah lain," ujar Sahrul, Jumat, 17 Januari 2025.

Sahrul juga menyampaikan rencana pemerintah untuk mendukung program swasembada pangan nasional di Kabupaten OKI pada tahun 2025. Beberapa program prioritas yang direncanakan antara lain peningkatan produksi padi melalui optimalisasi lahan dan pembukaan lahan sawah baru.

BACA JUGA:Kepala Sekolah di OKI Diduga Salah Kelola Dana BOS, Guru-Guru Minta Pergantian

BACA JUGA:Eksplorasi Tiga Destinasi Sejuk di Sumatera Selatan yang Memikat

Program lainnya termasuk penyediaan alat dan mesin pertanian (alsintan), subsidi pupuk, serta pengembangan pertanian modern dengan melibatkan petani milenial.

"Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani, mencetak sawah baru, serta meningkatkan nilai tukar petani (NTP) dan nilai tukar usaha rumah tangga pertanian (NTUP)," lanjut Sahrul.

Penjabat Bupati Ogan Komering Ilir, Ir Asmar Wijaya, optimis bahwa pada 2025, produksi padi di Kabupaten OKI akan mencapai 900 ribu ton, sebagai bagian dari kontribusi daerah ini dalam mendukung program swasembada pangan nasional.

"OKI memiliki potensi besar untuk menyokong program ini, dengan luas lahan sawah baku yang mencapai 102 ribu hektar, meliputi lahan lebak, rawa, irigasi, hingga areal PSR," ungkap Asmar Wijaya.

BACA JUGA:Sumsel Menuju Era Baru: Pusat Inovasi dan Energi Hijau di Indonesia

BACA JUGA:Pemprov Sumsel dan Bank Sampah Indonesia Ubah Sampah Jadi Ekonomi

Pada tahun ini, OKI menargetkan tanam padi di lahan seluas 173 ribu hektar, dengan sebagian wilayah telah mencapai Indeks Pertanaman (IP) 200. Selain itu, ada program untuk membuka lahan sawah baru seluas 30 ribu hektar, mengoptimalkan 20 ribu hektar lahan, serta memanfaatkan potensi lahan PSR yang mencapai 36 ribu hektar.

"Dengan rencana ini, kami yakin produksi padi di OKI dapat meningkat signifikan, mencapai 900 ribu ton pada tahun 2025," tambah Pj Bupati Asmar Wijaya pada acara tanam perdana padi gogo di Kebun Sawit Program PSR, Desa Mulya Jaya, Kecamatan Mesuji Raya, OKI, Kamis, 16 Januari 2025.

Sementara itu, Plt Direktur Jenderal Perkebunan, Heru Tri Widarto, menyambut baik kontribusi Kabupaten OKI terhadap swasembada pangan nasional.

Kategori :