Gejalanya meliputi rasa terbakar saat buang air kecil, nyeri di bagian bawah perut atau pinggang, dan keinginan untuk buang air kecil yang lebih sering.
3. Pelebaran Kandung Kemih Kebiasaan
menahan air seni dapat menyebabkan kandung kemih menjadi terisi urine dalam waktu lama, sehingga membesar.
Apabila sering terjadi, otot kandung kemih bisa melemah dan kehilangan elastisitasnya, yang menyebabkan kesulitan dalam mengeluarkan urine dengan efektif.
Hal ini bisa mengganggu proses pengosongan kandung kemih dan mengacaukan komunikasi saraf yang mengatur buang air kecil.
BACA JUGA:Ruwahan Sebuah Tradisi Masyarakat Kota Prabumulih yang Saat Ini Masih Dilakukan
BACA JUGA:Tibet Dilanda Gempa Dahsyat! 126 Meninggal, Ribuan Terluka: 1.200 Gempa Susulan Terjadi
4. Kerusakan Otot Panggul
Menahan kencing dalam jangka waktu lama juga berpotensi merusak otot-otot dasar panggul.
Jika otot panggul melemah, kemampuan untuk mengontrol kandung kemih dapat berkurang, yang meningkatkan risiko inkontinensia urin atau kesulitan menahan buang air kecil. Hal ini bisa menyebabkan kebocoran urine.
5. Pembentukan Batu Ginjal
Bagi orang yang rentan mengalami batu ginjal, kebiasaan menahan buang air kecil bisa memperburuk kondisi ini.
Urine yang terlalu lama tertahan berisiko mengandung kristal mineral seperti kalsium oksalat atau asam urat, yang dapat mengendap dan membentuk batu ginjal.
Kondisi ini dapat menimbulkan rasa sakit yang hebat dan membutuhkan tindakan medis untuk penanganannya.